Mohon tunggu...
Bumi Ara
Bumi Ara Mohon Tunggu... -

jika diri telah pergi , ingatlah apa yang pernah di katakan :\r\n" hidup hanya sebentar , saat lahir ke dunia kita di adzan kan dan saat jasad mau di makamkan kita di shalatkan ,antara azhan dan shalat itulah waktu kita di dunia , maka gunakanlah sebaik - baiknya untuk bekal di alam keabadian "\r\n\r\n= salam ranah maya =\r\n= pujangga tanpa pena =

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mana Aku ke Mana Dia Melebur Air Pembelajaran

18 Februari 2014   19:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:42 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

belajar diam diantara bejuta rona kesombongan
belajar tenang diantara riak gelombang kekufuran
belajar benafas di kepulan asap bodoh kemunafikan
belajar merangkai titik - titik temali kembang rupawan

aku nan bejibaku dalam kesunyian malam
jangankan lahar kau padamkan
bara di tangan tak kuasa kendalikan
kenapa awak maki nakhoda kapal karam

Ku tak pernah menolak
walau dia tak mau trima
Ku ambil nan dua
namun miliki nan satu
Dia ambil nan satu
tapi rakus pada semua

Ku berkata dunia
meraup laba akhirat
Dia berfatwa akhirat
lewat jubah haram pakaian

created by : bumiara  >>  mana aku kemana dia melebur air pembelajaran

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun