Mohon tunggu...
Bumi Ara
Bumi Ara Mohon Tunggu... -

jika diri telah pergi , ingatlah apa yang pernah di katakan :\r\n" hidup hanya sebentar , saat lahir ke dunia kita di adzan kan dan saat jasad mau di makamkan kita di shalatkan ,antara azhan dan shalat itulah waktu kita di dunia , maka gunakanlah sebaik - baiknya untuk bekal di alam keabadian "\r\n\r\n= salam ranah maya =\r\n= pujangga tanpa pena =

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ku Tunggu Tepian Tapal Batas

16 April 2014   17:04 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:36 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sini jangan kira tak awasi
tiap gerak gerik ku amati
walau auman betuah harimau
atau metamorfosis kupu kupu
lantang suara mu sama guruh
sejeli mata liat tiap celah
warna warni kembang api menawar
seindah kupu - kupu di taman kembang
taukah kau.........!!
setajam mata elang di angkasa
segesit dan tangguh singa di sahara
tunggu di garis tipis tepian belantara

saat kau dera lapar
berebut makanan terkam srigala
terpaksa maupun tidak keluar rencana
mungkin hutan engkaulah raja diraja
namun sahara ini tiada nan bekuasa
karna di sini.....
tiada pokok tempat kau sembunyi biasa
created by : bumiara >>> ku tunggu tepian tapal batas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun