"Kenapa Nak,kok diam...Kamu nggak betah mondok disini...."Ibu sudah mulai menebak.Aku terdiam dan air mataku menetes.Aku mencoba memeluknya,mencoba menyembunyikan air mataku.
"Lho,kamu kenapa kok nangis....Coba cerita sama ibu.Ibu jadi bingung kalau kamu seperti ini".Tanya ibu dengan halus.
"Aku tidak betah Bu,mondok disini rasanya seperti dipenjara,semua serba diatur.Aku pengen pulang"air mataku terus menetes.
"Kamu harus betah disini,Nak...Buktikan sama Ibu,kalau kamu bisa menjadi yang terbaik"Ibu menenangkanku.
"Tapi aku tidak kuat,Bu.Aku pengen pulang aku tidak mau disini"rengekku lagi.
"Ibu tahu,Itu adalah ujian bagi orang yang mencari ilmu.Ibu yakin kamu bisa,Ibu ingin sekali melihat kamu menjadi seorang khafidzah.
Deg.....seketika jantungku berhenti sejenak ketika mendengar kata'Khafidzah'.
"Apa Bu...Ibu ingin aku jadi Khafidzah....Tidak mungkin,aku sangat susah dalam menghafal.Apalagi harus menghafal kalam Allah.Aku tidak bisa Bu".
"Jangan katakana tidak bisa sebelum mencoba,Ibu yakin dan percaya,kamu pasti bisa".
Aku terdiam mendengar kata Ibu.Ibu seakan sanagt mengharapkan itu.
"Ya sudah,ini sudah sore.Ibu pamit pulang ya.Ingat baik-baik ya,jangan mengecewakan ibu"sambil berdiri lalu bersalaman.Aku hanya diam saja melihat ibu yang semakin jauh,ketika ibu sudah tidak terlihat lagi aku pun mulai kembali ke kamar asrama.