Mohon tunggu...
Bulqaini
Bulqaini Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya adalah mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Book

Menelisik Novel Kejatuhan dan Hati

22 Juli 2024   08:10 Diperbarui: 22 Juli 2024   08:19 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Negara Indonesia adalah salah satu negara yang sangat kaya. Kaya akan budaya, adat, ras, bahkan Indonesia juga kaya akan sastra. Negara Indonesia memiliki banyak karya sastra mulai dari puisi, prosa, cerpen, novel, novelet, dan yang masih banyak lagi yang lainya. Karya-karya sastra tersebut tidak berdiri dengan sendiri, tentunya memiliki pelopor yang merancang, membuat, serta memajukan karya-karya sastra di Indonesia beberapa tokoh sastrawan Indonesia diantaranya: Chairil Anwar, Asrul Sani, Idrus, Achdiat K. Mihardja, NH Dini, Sitor Situmorang, Ali Akbar Navis, H.B Jassim, S Roekiah dan masih banyak lagi yang lainnya.
Pada kesempatan kali ini penulis akan mengulik salah satu karya sastra berbentuk novel yang lahir dan diterbitkan pada tahun 1950, karya itu berjudul Kejatuhan dan Hati karya S Roekiah. Penulis akan membahas untaian demi untaian cerita yang terdapat di dalam novel ini secara inklusif dan mendalam yang tentunya dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembacanya, baik secara ilmu pengetahuan, emosional, serta sejarah.
Berbicara tentang S Roekiah, siapa yang tidak mengenal tokoh sastrawan yang satu ini menuangkan kelebihannya dalam dunia sastra dengan cara menulis karya sastra roman, cerita anak, cerita pendek, puisi, bahkan novel. Lewat karya-karyanya yang membuka pikiran serta cakrawala pembacanya diantaranya ialah karya sastra yang berjudul “Kejatuhan dan hati” yang saat ini novel ini akan penulis bedah. 

Namun tidak hanya itu saya ada beberapa karya S Roekiah yakni “Tandus: sajak-Sajak dan Kisah-Kisah” terbit pada tahun 1922. Karya ini disebut sebagai karya klasik yang mengangkat isu sosial dan keadilan. Tidak itu saja, terapat satu lagi karya sastra buatan S Roekiah yang berjudul “The Fall and the Heart“Tentunya dengan semua karya-karya beliau membuat S Roekiah dikenal oleh masyarakat Indonesia.

Penulis akan menelisik secara mendalam dan mengupas cerita yang terdapat di dalam novel Kejatuhan dan Hati karya S Roekiah. Agar para pembaca dapat membaca, merasakan, serta menghayati kata demi kata yang disajikan oleh sastrawan Indonesia kita yakni ibu S Roekiah. Tentunya akan membuat anda berimajinasi dan berfantasi berada di situasi dan latar belakang tahun terjadinya cerita dan merasakan seakan-akan merasakan apa yang yang terjadi ketika membaca novel karya beliau yang satu ini.
Korpus
Bahan pada objek penelitian dan kajian yang akan diteliti pada kali ini adalah sebuah novel yang berjudul Kejatuhan dan Hati, karya S Roekiah yang mana novel ini lahir pada tahun 1950. Novel ini adalah buku pertama dan karya utama S Roekiah (1927-1996) sebagai salah satu generasi pertama perempuan yang menerbitkan karyanya pasca perang.
Novel ini bercerita tentang seorang anak bernama Susi. dengan perawakan seorang anak perempuan yang lugu, pendiam, suka membuat janji-janji dalam setiap tindakan dalam hidupnya. Susi adalah anak terakhir dari tiga bersaudara, ia memiliki dua orang kakak perempuan yang bernama Dini dan Lina. Ketiga saudara ini memiliki masing-masing perawakan yang berbeda-beda, Dini terkenal dengan ketegasannya dalam setiap tindakannya, ia juga memiliki keteguhan yang sangat mantap dalam hidupnya sehingga ia sering dianggap tidak memiliki jiwa perempuan oleh ibunya.
Sedangkan Lina adalah anak kesayangan ibu, ia sering dibangga-banggakan karena memiliki paras yang lebih cantik dibandingkan Dini dan Susi. Lina pun merasa bahwa dirinya adalah anak yang paling disayang dan dimanjakan oleh ibu, sehingga terjadilah tumpah-tindih dalam setiap hal yang kami lakukan bersama. Ketika membersihkan rumah, hanya Dini dan Susi yang mendapatkan pekerjaan yang berat sedangkan Lina hanya mau tugas-tugas yang ringan.
Sehingga hubungan yang terjalin antara Dini, Lina, dan Susi tidak berlangsung dengan baik. Terdapat kesenjangan antara mereka dan hal ini berjalan hingga mereka tumbuh dewasa dan membetuk kepribadian mereka. Dini menjadi wanita yang teguh dengan pendiriannya, Lina menjadi tertekan dengan permintaan ibu yang mengharuskannya untuk menikah dengan  lelaki yang diinginkan oleh ibu dengan catatan mereka dari orang-orang yang punya. Sedangkan aku bimbang dan mengalami pergeseran demi pergeseran emosi yang berdampak kepada kepribadianku yang menjadi tak memiliki integritas dan terkesan berubah-ubah.
Konteks
Konteks adalah isu serta masalah yang terdapat di dalam cerita novel sastra, dapat dikatakan bahwa konteks adalah benang merah yang terdapat dalam cerita novel yang berjudul Kejatuhan dan Hati, isu yang akan penulis angkat pada kesempatan kali ini adalah “Pola asuh anak (Parenting) yang tidak baik terhadap anak. Sehingga membentuk anak untuk mengikuti segala kemauan orang tua dan pengekangan yang dilakukan oleh tokoh ibu terhadap anak-anaknya yang berdampak kepada kepribadian, mental, juga karakteristik anak-anaknya.

Konsep
Pada kesempatan kali ini penulis akan mengkaji sebuah karya sastra dengan menggunakan konsep teori sastra menurut Nurgiyantoro. Dimana Nurgiyantoro berpendapat bahwa hal-hal yang menjadi pondasi serta landasan dalam sebuah karya sastra mencangkup: tema, plot/alur, tokoh, latar, sudut pandang, bahasa, dan pesan moral.
Penulis akan mengupas dan membedah buku novel karya S Roekiah yang berjudul Kejatuhan dan Hati menurut teori pendekatan Nurgiyantoro.

A.Tema
Tema yang di angkat dalam cerita novel berjudul Kejatuhan dan Hati ialah tema tradisional. Karena novel ini bercerita saat tahun 1950 yang mana menceritakan tentang kejadian atau suasana yang terjadi pasca kemerdekaan. Cerita ini juga berjalan seperti cerita pada umumnya dengan diawali oleh pengenalan, konflik, hinggan penyelesaian pada ending cerita. Novel ini juga ceritanya tidak melawan arus, sehingga dapat di simpulkan bahwa novel ini adalah jenis cerita yang dikategorikan kedalam tema tradisional.
B.Alur
Alur yang digunakan dalam novel ini ialah alur maju, yang ditandai oleh:
a)Pengenalan: Pada isi awal novel bercerita tentang seorang anak perempuan bernama Susi, yang memiliki dua orang saudari ia bernama Dini dan Lina. Setiap karakter mereka individu berbeda-beda, hal ini terjadi akibat dari adanya perbedaan rasa kasih sayang yang di berikan ibu kepada anak-anaknya. Ibu hanya mementingkan anak keduanya saja yakni Lina, ia sangat memanjakannya dan menjadikan diri Lina sebagai investasi ibunya di masa depan, oleh karena itu Lina sangat disayangi oleh ibu. 

Berbanding terbalik dengan Dini yang dianggap tidak berguna, karena iya sudah dewasa dan sudah selayaknya menikah namum belum juga menikah. Dan perawakan dari Dini terkesan seperti seorang laki-laki (tomboy) ini juga alasan mengapa ibu kurang menyukai Dini dan lebih menyayangi Lina. Sedangkan Susi adalah seorang anak pendiam dan bisa dikatakan bahwa Susi termasuk kedalam pribadi manusia acuh tak acuh dan gemar memuat janji-janji dalam hidupnya.
b)Konflik atau Klimaks: Permasalahan mulai muncul ketika Dini merasa tidak tahan lagi berada di rumah karena ia selalu di paksa oleh ibu untuk menikah dengan orang yang berada dan berkepunyaan sehingga ia membulatkan tekat untuk pergi angkat kaki dan merantau mengejar cita-citanya. Merasa Dini tidak bisa diandalkan ibu kembali memaksakan kehendaknya kepada anaknya yang lain yakni Lina. Lina dipaksa menikah dengan orang yang memiliki harta yang melimpah untuk bisa membahagiakan hidup Lina dan ibu. Karena ibu beranggapan setiap anak harus membalas jasa orang tuanya dengan cara menikah oleh laki-laki yang memiliki harta yang cukup untuk mengabulkan kemauan anaknya dan ibu, sehingga Lina menjadi seorang istri yang memiliki jika dan karakter seperti ibu yang haus akan harta dan bukan cinta dan sayang yang di prioritaskan. 

Tiba giliran Susi yang diminta untuk menikah namun Susi belum siap untuk menikah, walaupun kala itu susi sudah mencintai seorang pria yang bernama Rustam. Namun susi teringan kepada Lina, ibu hanya mau menikahkan anak-anak perempuanya dengan orang-orang yang berada dan memiliki kekayaan serta status sosial yang cukup baik dimasyarakat. Sehingga Susi punta tak kuasa menahan diri untuk diam dirumah. 

Ia membulatkan tekat dan menguatkan keyakinan untuk pergi dari rumah dengan janji-janji yang dibuat oleh dirinya dalam hati. Iya pergi menjadi tenaga medis untuk para tentara. Hingga ia menjadi tenaga medis laskar-laskar revolusioner hingga iya bertemu dengan seorang pria bernama Lukman. Namun, kisah cintanya berakhir dengan kepergiaan dirinya untuk kembali pulang ke rumah.
c)Penyelesaian: Pada akhir cerita Dini dikabarkan akan pergi keluar negri untuk melanjutkan pendidikannya di sana, sedangkan Lina menjadi wanita berhati lembut, penyabar, serta memiliki rasa kasih dan sayang kepada jono selaku suaminya dan ia dikaruniai 2 orang anak yang masing masing terdiri dari laki-laki dan perempuan. 

Susi pun menikah dengan Par, lelaki yang ibu mau menikah dengan Susi. Karena saat Susi pergi dari rumah ibu menjadi pemarah dan suka membantah, mengomel pada hal-hal yang sepele. Hingga ibu jatuh sakit dan Par lah yang membantu untuk mengurus biaya pengobatan ibu. Susi merasa berhutang budi kepada Par yang sudah membantu untuk pengobatan ibu. 

Sehingga mau tidak mau, suka tidak suka, sudi tidak sudi Susi harus menikah dengan Par sebagai bentuk balas budinya kepada Par karena telah membantu ibunya dalam pengobatan dan pernikahan mereka tidak dilandasi oleh cinta. Karena cinta Susi masih kuat dan tidak akan pernah hilang untuk Lukman seorang.

C.Tokoh
Kesempatan kali ini penulis kan membedah tokoh serta penokohan didalamnya dengan mengangkat jenis tokoh utama dan pembantu dalam novel yang berjudul Kejatuhan dan Hati sebagai berikut:
•Tokoh Utama:
Susi: Tokoh utama dalam novel ini diperankan oleh Susi yang menjadi pemangku jalanya cerita dimana susi menjadi anak dari sepasang suami istri yang memiliki kepribadian yang berbeda dengan kakak-kakaknya yang lain. Serta cerita hidup Susi yang bisa dikategorikan kedalam hidup yang tertekan, karena banyak tuntutan yang diberikan ibu kepada dirinya.
•Tokoh Tambahan:
Tokoh tambahan atau pendukung yang membantu jalannya cerita dan memberikan warna-warni kehidupan dalam novel ini diantaranya ialah: Dini, Lina, Ibu, Ayah, Rustam, Lukman, Ana, Wis, Par, Mansur, Haris, Harun, Jono, Unah, Dr. Wagio
D.Latar
Menurut Nurgiyantoro latar dibagi menjadi 3 bagaian yakni: Tempat, waktu, serta sosial.
•Tempat
Rumah, kamar, pos/tenda, camp tentara, camp laskar, halaman rumah, dapur, bawah pohon.
•Waktu
Seminggu/ sepekan, sebulan, dua bulan, tiga bulan, malam hari, pagi hari.
•Sosial
Isu sosial yang terdapat dalam novel ini berbicara tentang politik, pergerakan, revolusioner yang membang sedang menjadi makanan sehari-hari pada tahun tersebut. Isu yang bisa diangkat dalam novel ini ialah isu pola asuh anak atau parenting, yang mana tokoh ibu pada cerita ini tidak menjalankan tugasnya sebagai seorang ibu dengan baik dan benar. Melainkan ia hanya termotivasi untuk mendapatkan investasi dimasa depan dari anak-anak perempuannya.
E.Sudut Pandang
Menurut penulis pada novel yang berjudul Kejatuhan dan Hati menggunakan sudut pandang orang pertama. Karena dalam sudut pandang ini, si “aku” (Susi) mengisahkan dan menceritakan berbagai peristiwa demi peristiwa, dan tingkah laku yang dialaminya tokoh Susi dalam cerita ini dengan berbagai macam isu yang melandasi seperti politik, cinta, martabat, dan pola asuh yang kurang baik.
F.Bahasa
Penggunaan bahasa dalam penulisan novel ini bisa dikategorikan kedalam kategori sedang (medium). Dimana pembaca harus memfokuskan diri sebelum membaca, dan membaca kata demi kata dengan cermat karena gaya penulisan novel ini masih menggunakan gaya penulisan orang-orang terdahulu.
G.Pesan Moral
Dalam novel Kejatuhan dan Hati, menyajikan pesan moral yang bervariatif diantaranya, terkait isu pola asuh terhadap anak yang membentuk mindset (pola pikir) kedepanya, juga isu politik dan revolusi yang terjadi pada tahun tersebut sebagai bentuk perjuangan masyarakat bumi pertiwi untuk menegakkan keadilan dan status sosial yang hadir di tengah masyarakat kala itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun