Beberapa hari ini publik sepak bola nasional digegerkan dengan skandal pengaturan skor di Liga 2 yang melibatkan 5 pemain dan 1 pelatih klub Perserang Serang. Uniknya, kasus ini dibongkar langsung oleh manajer klub Perserang, manajemen klub telah melaporkan kasus ini ke PSSI.
Pertanyaan pun menyeruak, benarkah masih ada pengaturan skor di kompetisi sepak bola negeri ini? Lalu bagaimana dengan kinerja Satgas Anti Mafia Bola yang sering menampakkan diri di stadion dengan ciri khas: Rompi Bertuliskan “Satgas Anti Mafia Bola”
Sebenarnya terlihat aneh ketika melihat konsep dan cara kerja satgas anti mafia bola, yaitu dengan menampakkan diri di stadion tempat berlangsungnya pertandingan. Padahal para pelaku suap dan jaringan bandar judi tentu takkan berkeliaran di stadion apalagi di hari pertandingan, justru satgas harus bekerja secara senyap agar tak diendus para penjahat, menelusuri kejanggalan, mencurigai hotel ataupun restoran yang tak biasa dikunjungi para pelaku sepakbola dsb.
Dan perlu kita ketahui ternyata Satgas Antimafia Bola bentukan Polri ternyata sudah bubar sejak tahun 2020.
"Satgas Antimafia Bola yang saya pimpin telah berakhir pada 20 Agustus 2020. Satgas sejak Agustus 2020 sudah tidak diperpanjang masa tugasnya," ujar mantan ketua Satgas Brigjen Hendro Pandowo
Namun di pertandingan Liga Indonesia sering terlihat petugas memakai jaket Satgas Antimafia Bola terekam TV. Hendro pun mempertanyakan sosok orang berjaket tersebut.
"Saya tidak tahu siapa yang ada di lapangan dan mengenakan rompi Satgas Mafia Bola," ucap Hendro
Hendro mengatakan selama dia menjabat, tugas yang dilakukan Satgas Antimafia Bola sendiri mengawasi setiap pertandingan. Apabila ditemukan pelanggaran, pihaknya melaporkan ke Komdis PSSI.
"Kami mengawasi setiap pertandingan. Jika ditemukan pelanggaran disiplin, kami laporkan ke Komdis PSSI. Sedangkan jika terjadi pelanggaran hukum, ya kami tindak secara hukum," kata mantan Karo Provost Polri ini.
Oleh karena itu solusi untuk menanggulangi match fixing di sepak bola perlu dipikirkan pembentukan badan permanen di Mabes POLRI yang memang bertugas untuk menanggulangi kejahatan olahraga yang semakin berkembang, dan pengaturan skor hanyalah salah satu jenis saja dari kejahatan olahraga, hal lain seperti pencucian uang, perjudian hingga kejahatan infrastruktur masih jauh dari jangkauan aparat penegak hukum selama ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H