Mohon tunggu...
Bunda Lestari
Bunda Lestari Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Aku penguasa kehidupanku sendiri dan aku harus memegang kendali

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Red Light District Itu Tetangga Kantorku

30 November 2012   08:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:26 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bekerja di sebuah kantor yang terletak di Red Light District memang menyimpan "keunikan" tersendiri. Pagi hari di kala saya dan teman lain beberapa saat lagi akan tiba di gedung kantor, sering menemukan pemandangan sekumpulan wanita muda nan cantik dengan wajahnya yang kuyu berdiri berjajar mencegat taxi di pinggir jalan di depan sebuah tempat hiburan malam. Pakaian mereka begitu minimalis, atasan you can see ketat yang kadang ditutupi jaket pendek dan bawahan hot pant atau rok super mini.

Kami kaum perempuan sudah sangat terbiasa dengan pemandangan "indah" itu dan sudah maklum dengan aktivitas mereka, tetapi bagi teman laki-laki biarpun sudah bukan pemandangan asing lagi tetapi tetap saja senang membahasnya di kantor.... (ya iyalah namanya juga laki-laki ya haha...). Apalagi sebelah kantor kami ada kos-kos an yang diisi wanita dengan profesi ini yang biasanya pagi hari mereka membeli sarapan di tempat yang sama dengan teman laki-laki. Mereka datang ke tempat itu tanpa rasa jengah dengan pakaian hot nya....bagaimana kaum laki-laki tidak membulat matanya menyaksikan pemandangan pagi hari semacam ini.

Terkadang terlintas di pikiran saya, mereka tidak ada yang jelek, tubuh seksi, masih muda....kok mau-maunya mereka berprofesi seperti ini, tidak adakah pekerjaan yang lebih baik yang bisa dilakukan. Sudahkah terpikirkan mereka akan bagaimana masa depan mereka beberapa tahun ke depan disaat "customer" tidak berminat lagi. "Ah bagaimana nanti sajalah...yang penting masa muda dinikmati untuk hepi-hepi dulu, masa tua nanti saja dipikirkan" mungkin itu yang saat ini ada di benak mereka.

Oya dampak berkantor di wilayah seperti ini juga biasa dialami teman (yang tidak berjilbab) yang sedang menunggu teman untuk bersama makan siang di sebuah food court atau cafe. Mereka terbiasa menerima lirikan nakal dan seruan iseng dari laki-laki yang menganggap semua perempuan yang sedang sendiri adalah perempuan yang sedang menunggu mangsa. Terkadang teman yang sedang hamil mudapun (perutnya belum terlalu kelihatan) tidak luput dari godaan mesumnya.. dasar hidung belang !

Pemandangan di malam hari kalau saya pulang sehabis kerja lembur sangat seronok....wanita dan pria serta kios obat kuat dan mobil-mobil pelanggan juga warung tenda berbaur di jalan.  Makin menambah ketidakbetahan saya dan ingin secepatnya dipindahkah ke kantor yang letaknya lebih nyaman dan aman.... Tapi saya masih harus bertahan dan mencari cara agar bisa mensiasati situasi, antar lain tidak akan pulang malam kalau tidak terpaksa....

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun