Dengan di setujuinya  PILKADA  via DPRD/DPR , maka  ini adalah pertanda mundurnya sistim demokrasi di indonesia , dimana  peran rakyat tidak lagi signifikan  dalam menentukan Pemimpinnya sama  halnya  pada  ERA Ode Baru.....sungguh aneh  tapi nyata....kita kembali pada kehidupan masa lalu yg telah kita tinggalkan dan biasanya sesuai Pepatah.......The  Past is Past  ..its  the History , will never be back.....at  yhe  Present  is  a  Blessing from our god..so the future is  a  hope  anyway  n so  we will try to reach  as  we can.......
Tetapi  aneh , lucu dan mmg  nyata  kita kembali pada csra  kehidupan masa lalu yang sudah merupakan Sejarah...Apakah ini pertanda bangsa kita  sedang melangkah mundur ??.....di lain pihak di belahan bumi sana pada ERA  digital information tanpa sekat2  meeka bukan saja melangka  tetapi sudah berlari lari jauh kedepan dalam cara bernegara /berdemokrasi ..bahkan di bbrp NEGARA  sudah melakukan  E  VOTING  yang bisa merambah sekat2  BIAYA , KONSPIRASI , privacy ,  timing  dan lain2  yang sangat effektif ....
Alasan2  para anggota Dewan /Pejabat  mengatakan bahwa PILKADA  langsung hanya lah RETORIKA belaka yang antara lain dengan alasan ....
1.    Besarnya  biaya yg di keluarkan pemerintah /partai /calon dlm pilkada langsung..
2.   Merupakan penyebab korupsi  / Pejabat terpilih /Kader Partai/ATM partai.
3 Â Â Â Memicu/ menjadi penyebab terbelah2nya rakyat/ Permusuhan antar pendukung Partai/calon
4.   Menyita  bnyk waktu dengan jumlah PILKADA  500  pada Kabupaten Kota
5.   Kwalitas Pejavab  terpilih di ragukan kempuannya.
6. Â dll...alasan retorika mereka.
Kalo kita perhatikan apa yg terjadi ..Pilkada via  DPRD/DPR  hanyalah kepentingan kelompok yg ingin tetap berkusa dan exixtensi Pejabat Korup di pertahankan karena kepentingan kelompok dan juga sebagai  shadow governmen yang akan menandingi Pesiden terpilih JOKOWI- JK ..karena  dengan PILKADA via DPRD/DPR maka Pejabat2  BUPATI /WALIKOTA /GUBERNUR suka2  anggota dewan memilihnya  yg jelas pasti adallag org2 mereka yg akan menjalankan misi/visi meeka tanpa tunduk pada Pesiden terpilih ......
Akibat2  PILKADA  via  DPRD/DPR ....antara lain ....