Mohon tunggu...
Selendang Sulaiman
Selendang Sulaiman Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

pada akhirnya setiap jalan hidup tak lain kematian indah ujungnya pun cinta dan keyakinan hanya titipan Sang Maha Asmara menjadi wahyu di jalan-jalan malam sang penyair bersuka ria atas lapar dan dahaga dalam senyuman liar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Negeri yang Tenggelam

18 Januari 2011   11:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:26 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bukan jadah perempuan janda berlari tampa bapa

telanjang dada menatap cakrawala

sambil berteriak pada suara tak tersabda

bergelegar dari bumi yang gempa

“akulah nusantara dengan pulaupulau

bertambang emas tembaga dan mutiara

akulah yang melahirkan rajaraja perkasa

dengan para bangsa yang tangkas berkarya”

Yogyakarta, Juli 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun