"Pekerjakan orang-orang di sekitar agar mereka merasakan pedulimu, lalu berbagilah rizki ke tempat terjauh yang bisa kau jangkau. Agar mereka berterima kasih meski tidak mengenalmu" --nasihat bijak--
Papua, sebuah sudut negeri yang kaya sumber daya alam, namun ada juga masyarakatnya masih hidup serba terbatas. Tanpa harus menyalahkan apa dan siapa, warga Papua juga berhak atas uluran tangan kita yang peduli. Kita yang memahami Papua sebagai persoalan kemanusiaan sesama anak bangsa.
Sebagian kita yang berkecukupan ekonomi dibanding mereka, suatu saat harus berkaca pada kasih dan nurani, untuk menjadi alasan mengapa harus peduli Papua. Lalu menularkan pemahaman yang sama kepada keluarga, kawan, sahabat untuk bergandeng tangan melakukan sesuatu.
Adalah Maryke Pulunggono yang lahir dan dibesarkan di Fakfak, Irian Barat menjadi sosok inspirasi kepedulian. Ahli Geologi yang pernah berkarir di perusahaan migas asing ini merasa terpanggil atas kondisi anak-anak di Agats, Kabupaten Asmat, Papua Selatan. Berbagi gizi semangkuk bubur kacang hijau dan susu kepada anak-anak Agats adalah sebuah kerja sosial yang dihadirkan nyata Maryke bersama komunitas yang mau berbagi kasih.Â
Mereka sudah melakukan  bukan sebatas mengasihani atau teriakan keprihatinan yang hanya bergema di ruang hampa. Peduli itu aksi, bukan orasi. Dengan aksi, Tuhan bisa mengukur seberapa besar niat berubah wujud menjadi kemaslahatan bagi mereka.
"Mari kita sibuk berbagi rizki, bukan sibuk menimbun harta yang tidak akan pernah kita bawa saat kita kembali ke rumah Tuhan. Bukan ukuran beberapa nominal yang kita berikan untuk anak-anak Agats, tetapi kepedulian kita adalah penguat mereka bertahan pada segala keterbatasan yang ada" pesan Maryke kepada sahabatnya Yogi Tanuwijaya inisiator Komunitas Peduli Sesama dalam sebuah pertemuan di Bandung.
Kepedulian Maryke di Agats telah menginspirasi Komunitas Peduli Sesama untuk mengikuti jejak Maryke dengan aksi-aksi nyata di bumi Papua. Salam kepedulian tanpa batas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H