Suku Baduy merupakan salah satu suku yang ada indonesia, yang mana cukup populer di kalangan masyarakat. Suku ini tinggal di wilayah pedalaman kabupaten lebak, provinsi Banten. Sebutan lain bagi orang orang di suku baduy yaitu urang kanekes atau urang cibeo. Kegiatan yang suku baduy lakukan sehari hari yaitu berkebun dan berjualan di pasar, apalagi saat ini sudah ramai sekali para wisatan yang datang untuk berkunjung atau saba budaya ke wilayah mereka sehingga hal tersebut membuat pendapatan mereka pun berkembang. Dagangan yang biasanya mereka perjualbelikan yaitu hasil kebun mereka seperti durian, petai, madu, duku, kelapa,dll selain itu mereka juga menjual kain tenun hasil kerajinan tangan mereka sendiri, karena disana masih banyak sekali wanita wanita suku baduy yang menenun.Â
Beberapa waktu yang lalu, penulis melakukan saba budaya langsung ke daerah baduy dan mendapatkan sedikit banyak informasi langsung dari suku baduy sendiri. Berikut merupakan point yang dapat penulis tuangkan di dalam artikel ini:Â
Pertama, Aturan hukum serta adat istiadat yang berbeda artinya walaupun masih bagian dari NKRI masyarakat baduy diberikan kebebasan oleh pemerintah untul menjalankan aturan adatnya sendiri.Â
Kedua,bukan pemerintah yang tidak mau melakukan pembangunan lebih lanjut dikawasan baduy tetapi masyarakat baduynya sendiri lah yang menginginkan hal tersebut sebagai aturan masyarakat adat untuk tetap lestari.
Ketiga, Bidang Pendidikan Masyarakat baduy tidak boleh ikut pendidikan secara formal hal tersebut sudah menjadi ketentuan adat hal ini di maksudkan untuk keutuhan adat tetap terjaga. walaupun demikian, (kita pasti berfikir hal ini bertolak belakang karena pendidikan merupakan hak sebagai warga negara tetapi ketika ditarik dengan aturan adat ini lah keunikan dan daya tarik yang harus di jaga demi keutuhan aturan adat).
Keempat, Secara keseluruhan baduy ada 65 kampung tahun 2023 meliputi 67 kampung, serta memiliki kurang lebih 13 ribu penduduk. Terdiri dari 4000 sekian kepala keluarga. Tetapi Baduy dalam lebih sedikit yaitu hanya 1500 kepala keluarga.Â
Kelima, Kepercayaan yang di anut oleh masyarakat baduy adalah sunda wiwitan (untuk lebih jelasnya bagaimana tatacara keagamaan dll mereka cenderung lebih tertutup) aturan atau permasalahan yang apabila terjadi sesuatu biasanya Diatur oleh baduy dalam dan akan diikuti oleh baduy luar.
Selain beberapa fakta diatas, masih banyak fakta menarik lainnya yang membuktikan betapa kaya-nya masyarakat baduy ini, seperti Baduy luar diberikan kelonggaran dalam hal berpakaiaan walaupun warna bajunya hanya antara hitam, putih dan biru tua dan terakhir adalah pada tahun 2015 beberapa masyarakat baduy bernitisiatif untik mencetak kartu KTP dan KK artinya sekarang mereka sudah tercatat kependudukannya, dan sudah terdaftar ditandai dengan sudah mempunyai KTP dan KK namun memang kedua kartu itu capaiannnya masih rendah, pendataan terakhir rata rata sudah punya NIK sedangkan KTP masih 80% karena mereka berfikir bahwa mereka tidak akan kemana mana.Â
Berkaitan denga politik mereka melakukan pemilu ditandai dengan 27 TPS yang sudah diadakan disini cuma memang ada yang di perbolehkan ada juga yang tidak di perbolehkan. Dan sudah mendapatkan partisipasi dari 6000 yang datang ke TPS meliputi yang sah dan yang tidak sah itu hanya 2500 atau 3000. Itu saja yang dapat saya sampaikan, maaf bila ada kesalahan dalam penulisan dan terimakasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H