Mohon tunggu...
Lana D. Wirasasmita
Lana D. Wirasasmita Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang pengelana kehidupan masa lalu, kini, dan masa yang akan datang

memiliki ketertarikan pada hal ikhwal bernilai historis, termasuk seni dan budaya. Penikmat sastra dan musik klasik, penyuka barang antik namun tak hobi mengoleksinya, mendukung kearifan lokal demi tercipta harmoni semesta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Isyarat Alam

26 Juli 2021   01:37 Diperbarui: 26 Juli 2021   01:43 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perkenalkan, aku anonymous dari negeri antah berantah
Kulihat kengerian nampak jelas di pelupuk mata
Kita menua, pun selasar bumi yang kita pijak
 
Sampailah kita pada suatu masa
Dimana materi sangatlah didewakan
Kejernihan hati dan pikiran terabaikan
 
Semesta berbicara
Kita semua akan dipilihNya
Jika saatnya tiba sesuai ketentuan
 
Titip salam untuk Tuhan
Kusampaikan melalui ibu bumi dan bapak langitku
Yang telah memberiku ruang sementara
 
Lonceng kematian mulai berdentang
Detak jam terus bergulir
Menyusuri garis waktu yang telah ditetapkan
 
Masing-masing dari kita akan lupa
Atas apa yang kita miliki
Semua tercerai berai, mencari jalannya sendiri
 
Hendak kemanakah kau
Jika isyarat alam menyapamu
Sedetik pun tak sempat kau pamit

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun