Sakit! Sekujur tubuhku lebam dan terasa perih. Â Mulutku disumpal dengan kain dan membuatku sangat panik dan ketakutan.
Di mana ini? Siapa mereka!
Saat itu aku mulai sadar jika sedang diculik. beberapa orang laki-laki membuatku bangun dengan paksa. Tubuhku barusaja diguyur dengan ember penuh air. Napasku terengah-engah dan jantungku berdegub dengan kencang.
Sekian detik setelah sadar, tak bisa dipungkiri jika aku meronta-ronta kesakitan. Rasa perih dari luka di tubuhku terasa lagi. Namun tanganku di ikat sangat kuat. Kakiku juga. Membuat tekanan yang akhirnya menyerang psikologiku.
Haus.
Aku haus!
Aku ingin minum!
Tolong aku!
Namun mulutku tersumpal kain sehingga tidak  mampu bicara.  Lemas.
Siapa sebenarnya mereka? Apa yang mereka inginkan dariku? Dua ..., tiga ..., tiga orang lelaki berada di ruangan ini. Persis orang-orang yang mencoba menabrakku dengan mobil di jalan. Satu orang mengenakan topi hitam. Satu orang bertubuh kekar, tapi paling pendek di antara lainnya. Satu orang lagi berkumis tebal dengan rokok berada di tangannya. Aku akan mengutuk perbuatan kalian selama hidupku!