Sudah sejak kecil saya bermimpi menjadi penulis buku dan belum juga terlaksana sampai sekarang. Begitu banyak alasan bahkan yang sepele yang membuat saya "malas-malasan" untuk segera memulai mewujudkan impian itu. Padahal ide-ide di dalam kepala terus saja mengalir seperti banjir yang tidak kunjung berhenti. Dan terus begitu sampai saya memutuskan untuk membuat kanal-kanal kecil untuk menampung banjir ide itu. Tapi ini tidak berhenti dan saya mulai kebingungan karena daya tampung kanal-kanal buatan saya semakin banyak dan tidak karuan. Ada yang di buku kecil, di lembaran kertas yang entah ke mana saja saya menyimpannya, di dalam hardisk laptop saya, di dalam hardisk komputer lainnya, kadang juga di buku gambar - karena saya juga senang menggambar, di dalam rekaman ponsel saya, bahkan juga di ponsel istri saya.
Belakangan saya mulai berpindah ke kanal kecil dalam format suara, yaitu merekam dalam ponsel dengan format digital semacam .mp3 atau seperti rekaman lagu-lagu. Saya merasa cara ini lebih baik untuk menyalurkan ide-ide yang terus membanjir di kepala saya setiap hari. Dan suatu hari di tahun 2005 saya merasa perlu untuk membuat satu pintu air yang besar untuk membuat muara dari seluruh kanal-kanal kecil tadi. Tujuannya adalah untuk membuat aliran banjir ide ini berkumpul menjadi satu di sebuah muara yang terkendali dan bisa dimanfaatkan, yang kelak akan saya sebut: buku karya saya.
Sebuah pintu air pengendali banjir ide akhirnya saya konsep dan saya bangun. Tahun 2009 saya meletakkan "batu pertama"nya di tanah maya di sebuah komplek internet bernama bukubunyi.com yang sempat terbengkalai hingga 2011 ini. Dan baru setelah 2 tahun terlewati, saya pun berhasil membuat pintu air tersebut meskipun saya masih belum bisa mengoperasikannya secara nyata. Saya hanya meyakini apa yang sudah saya bangun ini akan mampu membuka jalan bagi saya dalam mengejar impian untuk menjadi penulis.
Sekarang saya telah membuat dimensi baru bagi saya sendiri. Saya ingin tetap menjadi penulis tapi tidak ingin repot menulis. Dan salah satu ide yang membanjiri otak saya adalah karya tulis dalam bentuk buku yang lebih dikenal dengan "audiobook" dalam bahasa Inggris. Saya pun langsung latah menterjemahkan bebas ke dalam bahasa Indonesia sebagai bukubunyi. Inilah yang saya cari selama ini, begitu batin saya. Maka dimensi baru yang saya maksudkan itu pun perlahan mulai mewujud.
Sedikit kendala yang masih saya hadapi hingga sekarang adalah cara memadukan semua kanal-kanal tadi ke dalam satu muara yang berfungsi dan mampu mengendalikan banjir ide agar bermanfaat. Setidaknya manfaat untuk saya sendiri, meskipun banjir ide terus mengembang dan mengarahkan saya untuk bisa juga memberikan manfaat bagi banyak orang. Toh, hingga hari ini saya masih belum bisa mewujudkan satu pun buku karya saya, meskipun dalam bentuk bukubunyi - di mana saya bisa jadi penulis tanpa repot menulis.
Banjir ide terus mengalir dan saya merasa perlu bantuan untuk mengatasinya, karena saya sudah kewalahan seorang diri. Saya hanya berharap pintu yang telah saya buat untuk mengendalikan banjir ide itu akan didatangi banyak orang dan mereka bisa membantu saya membuat penyaluran yang lebih baik dengan ide-ide mereka. Karena itu melalui tulisan ini pula saya berharap anda akan berkenan membantu saya. Berikanlah saran anda dan kunjungilah "bangunan" saya itu. Mungkin saja anda orang yang mengalami "bencana banjir ide" seperti saya dan bisa saling mendukung untuk menanggulanginya di situ. Siapa tahu saya akan bertemu anda-anda yang juga ingin jadi penulis tanpa repot menulis.
Salam, Paman Owid.-
Catatan: Apakah diperbolehkan untuk memperkenalkan "bangunan" itu yang bernama bukubunyi.com di kompasiana ini? Maaf, karena saya pendatang baru. Terima kasih.
