Mohon tunggu...
Bukik Setiawan
Bukik Setiawan Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Penulis #AnakBukanKertasKosong. Telah tersedia di toko buku kesayangan anda

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Surat dari Takita, Suara Hati Anak Indonesia

17 September 2012   12:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:20 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teman, ini ada tulisan dari blog Indonesia Bercerita. Sebuah surat yang ditulis oleh Takita. Rasanya melukiskan banyak kegelisahan mengenai fenomena keluarga dan anak Indonesia.

Surat dari Takita: Mimpi-mimpi Takita

Selamat pagi bunda! Selamat pagi ayah! Selamat pagi kakak semua! Takita ingin cerita ke ayah, bunda dan kakak semuanya. Ehm sebenarnya sih surat dari Takita sudah diperbaiki oleh kakak-kakak dari Indonesia Bercerita. Jadi bagus hihi. Tapi sama saja kok maksudnya Takita punya mimpi, kita bisa mendengar ayah bunda bercerita setiap masuk rumah dimana pun di Indonesia. Ada teriakan dan tawa anak-anak. Kita bisa mendengar suara keras ayah yang pura-pura jadi jagoan. Kita bisa mendengar suara lembut bunda yang pura-pura jadi ibu suri Takita percaya, keluarga yang penuh kasih sayang itu membuat kami bisa belajar dengan senang. Takita percaya kasih sayang itu ada ketika ayah bunda bercerita. Itu tandanya ayah bunda perhatian pada kami. Takita juga suka bercerita. Takita senang kalau ayah bunda mendengarkan. Mengapa suka bercerita? Takita suka sekali mendengar cerita dari ayah bunda. Takita jadi tahu banyak cerita. Ada yang menakutkan. Ada yang menyenangkan. Ada petualangan seru. Dari cerita ayah bunda, Takita belajar kata-kata baru. Ketika ayah bunda bercerita, Takita sering bingung maksudnya. Takita tahu sih kadang mereka gemes. Ayah bunda menjelaskan dengan sabar ke Takita. Dari cerita ayah bunda, Takita jadi tahu banyak kesulitan. Ketika ayah bercerita Kambing Hitam Putih, Takita jadi tahu sedihnya Hita. Iya Hita sedih karena tidak ada yang mau berteman dengannya. Takita tahu bagaimana caranya Hita akhirnya bisa bersahabat baik dengan Pito. Mungkin Takita hanya paham sedikit, tapi Takita belajar dari cerita ayah bunda. Ayah bunda pernah cerita ke Takita, banyak anak yang tidak pernah mendengar ayah bundanya bercerita. Mungkin mereka sibuk bekerja. Tapi Takita jadi sedih. Takita sedih, bagaimana kalau teman-teman Takita juga seperti itu. Takita tidak mau itu terjadi. Takita ingin teman Takita bisa mendengar ayah bundanya bercerita. Ayah bunda, kakak semua, itulah mimpi Takita. Kita semua senang bercerita. Takita ingin sekali mimpi ini jadi kenyataan. Takita percaya ayah bunda menyayangi kami. Takita percaya banyak kakak yang peduli pada kami, anak Indonesia. Takita mengajak ayah, bunda dan kakak semua. Kita ajak semua orang. Iya semuanya. Kita ajak agar mereka juga senang bercerita, seperti kita. Takita tidak bisa sendiri. Takita takut kalau sendiri. Ayah bunda dan kakak semua mau kan menemani Takita?! Terima kasih ayah. Terima kasih bunda. Terima kasih kakak semua Ayah bunda dan kakak semua, begitu dulu ya cerita Takita. Takita sudah cerewet banget. Takita tahu harus cerewet. Biar mimpi Takita bisa jadi kenyataan. Maafkan kecerewetan Takita Salam Ceria Takita

Like di http://Facebook.com/BonekaTakita | Twitter: @kataTakita

Surat balasan yang telah masuk :

  1. Surat Balasan untuk Takita dari Kak Irni Irmayani (Pontianak)
  2. Balasan Surat untuk Takita dari Kak Maria Magdalena (Sidoarjo)
  3. Surat Balasan buat Takita dari Kak Ardi (Rusia)
  4. Surat Balasan untuk Takita dari Kak Gyska Luthfi P. (Sumedang)
  5. When I was 3 years old dari Kak Wangi Mutiara (Sidoarjo)
  6. Takita, Mari Terus Bercerita! dari Kak Rahadian Prajnamu (Bandung)
  7. Dongeng, Kemewahan Masa Kecil dari Kak Devi Eriana (Jakarta)
  8. Jawaban atas Surat dari Takita dari Kak Ade Fadli (Samarinda)
  9. Siapa lagi ya?

Ayah bunda dan kakak semua Bagaimana bila ayah bunda dan kakak semua yang mendapat surat dari Takita ini? Apa balasan dari ayah bunda dan kakak semua? Tunjukkan dukungan pada gerakan untuk menyebar semangat bercerita, tuliskan balasan Surat dari Takita diblog ayah bunda dan kakak semua dengan tautan (link) menuju posting ini. Ayah bunda dan kakak semua bisa juga memasang banner Takita sebagai tanda dukungan terhadap Takita. Bila telah posting, silahkan menulis tautan posting di kolom komentar atau mention ke @IDcerita dengan tagar #dukungTakita. Ayah bunda dan kakak semua juga bisa dengan ngetweet mengenai pentingnya bercerita dan pengalaman bercerita dalam kehidupan sehari-hari dengan tagar #dukungTakita. Terima kasih Tim Indonesia Bercerita Kode Banner Ukuran 125x125 : http://blog.indonesiabercerita.org/takita/surat-dari-takita-mimpi-mimpi-takita/" target="_blank" title="Boneka Takita | Surat dari Takita">

https://dl.dropbox.com/u/9292865/takita/takita-125x125.png" alt="Boneka Takita | Surat dari Takita" />
Kode Banner Ukuran 210x67 : http://blog.indonesiabercerita.org/takita/surat-dari-takita-mimpi-mimpi-takita/" target="_blank" title="Boneka Takita | Surat dari Takita">
https://dl.dropbox.com/u/9292865/takita/takita-210x67.png" alt="Boneka Takita | Surat dari Takita" />

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun