Mohon tunggu...
Bukik Setiawan
Bukik Setiawan Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Penulis #AnakBukanKertasKosong. Telah tersedia di toko buku kesayangan anda

Selanjutnya

Tutup

Nature

9 Status FB yang Bisa Bikin Kamu Dipecat

23 Agustus 2011   15:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:31 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sebuah posting, aku pernah mengulas kejadian orang ngetweet yang membuat orang tersebut dipecat. Nah sekarang mencoba mengenali 9 status FB dan Twitter yang bisa bikin kamu dipecat atau setidaknya menghambat karirmu. Simak….

Media sosial, seperti Facebook, Twitter, Youtube, Linkedin, WordPress, Google Plus, Posterous, Tumblr dan banyak lagi, sudah marak di Indonesia. Media sosial paling popular di Indonesia adalah Facebook, yang digunakan lebih dari 39 juta orang di Indonesia. Sementara itu, Indonesia juga penghasil tweet terbesar ketiga di dunia. Media sosial sebagaimana teknologi yang lain, ibarat pisau bermata dua. Media sosial bisa digunakan membangun personal brand kita untuk memajukan karir, tapi juga bisa bikin karir kita terancam bahaya. Apa saja 9 status FB dan Twitter yang bisa bikin kamu dipecat atau setidaknya menghambat karirmu?

  1. Selalu mengeluh tentang pekerjaan. Beberapa orang selalu menuliskan keluhannya di media sosial. Hey, sadarlah hidup itu penuh warna. Bila selalu menuliskan keluhan, berarti dirimu adalah bagian dari persoalan. Mana ada tempat kerja yang rela menerimanya?
  2. Menulis status tentang rahasia perusahaan. Ini jelas merugikan perusahaan atau tempat kerja. Oleh karena itu, pastikan bahwa informasi tentang tempat kerja itu cukup aman untuk di tuliskan di media sosial.
  3. Memperolok atasan atau rekan kerja. Jangan bawa persoalan dengan atasan atau rekan kerja ke media sosial. Orang tidak mau memperluas persoalan. Selesaikan di lapangan.
  4. Menuliskan aktivitas nakalmu. Bisa clubbing, mabuk atau seks bebas memang terkesan jagoan. Tapi itu cukup untuk dirimu sendiri tidak usah di tulis di media sosial.
  5. Menulis kualifikasi yang tidak sesuai kenyataan. Beberapa orang ketika menulis surat lamaran merasa perlu memoles sedikit lebih baik. Hati-hati karena perusahaan sekarang bisa memverifikasi ke media sosial.
  6. Menjelekkan atasan atau tempat kerja sebelumnya. Kekecewaan di tempat kerja lama terkadang masih mengganjal sampai kita di tempat kerja baru. Tapi bila kekecewaan itu dituliskan di status, atasan di tempat kerja baru pasti berpikir juga akan dijelekkan kalau kamu sudah keluar.
  7. Pendapat kontroversial. Hati-hati dalam menulis kejadian atau perihal yang kontroversial di masyarakat. Atasanmu bisa jadi tersinggung karena pendapatmu. Facebook dan twitter tidak cukup memadai untuk mendiskusikan sesuatu yang kontroversial.
  8. Menulis lelucon yang tidak lucu. Banyak contohnya tapi yang sering muncul adalah membuat lelucon tentang suatu musibah. Hey! Musibah bukan untuk lelucon
  9. Menulis status tidak penting atau mengganggu. Terkadang waktu senggang bikin kita menulis hal-hal yang tidak penting, reply atau memberi komentar yang mengganggu. Jangan biarkan keisenganmu mengancam karirmu

Mungkin ada yang berpikir, HRD dan manajer di Indonesia belum menggunakan media sosial untuk merekrut atau mempromosikan karyawan. Tapi semakin maraknya media sosial dan tambah banyaknya manajer yang sadar, media sosial akan menjadi media yang ampuh untuk mengamati perilaku karyawan. Hati-hati! Ada yang mau menambahkan status FB atau twitter yang juga bisa bikin seseorang dipecat? Klik untuk Langganan Bukik.com Melalui Email

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun