Mohon tunggu...
Bukik Setiawan
Bukik Setiawan Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Penulis #AnakBukanKertasKosong. Telah tersedia di toko buku kesayangan anda

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hari Pendidikan Itu Basi

1 Mei 2014   16:08 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:59 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Pesan Ki Hadjar Dewantara

2 Mei adalah hari kita memperingati lahirnya Ki Hadjar Dewantara, sekaligus kita menginjak-injak ajarannya. Kok bisa? Baca cerpen ini Tanggal 2 Mei besok hari apa? Jangan bilang hari jumat…..jawaban basi Iya enggak……..2 Mei itu hari pendidikan nasional Sama juga basi Lho kok basi? Iya basi, kalau kamu paham sejarah kamu pasti tahu alasannya Kok bisa? Ok. Gini mudahnya Kenapa 2 Mei dijadikan hari pendidikan nasional? Ehm itu anu Itu anu anu…anunya siapa….. Anu itu…..jadi hari pendidikan nasional karena hari lahir bapak pendidikan kita Eh ternyata kamu masih ingat sejarah…..coba apa ajaran beliau? Waduh ya cuma ingatnya itu….terus kenapa jadi basi? Gini Sob…..kalau kamu merayakan sesuatu itu pasti sesuatu yang kamu rawat dan pertahankan Maksudmu apa? Gini contohnya, kalau merayakan 3 tahun kamu jadian sama Sella, pasti kamu masih jalan bareng dia kan? Iya pastilah Kamu gak mungkin kan sudah bubaran sama Sella tapi tiap tahun masih merayakan jadian kamu sama dia kan? Iya ngapain juga….gila apa….sudah bubar kok masih perayaan Umpama ada orang sudah bubar sama mantannya 10 tahun yang lalu, tapi sampai tahun ini masih merayakan hari jadian mereka itu apa namanya? Ehm apa ya? Gila kali? Gak bisa move on? Ya bolehlah kamu sebut apa…..aku bilangnya itu basi Bentar bentar….terus apa hubungannya sama hari pendidikan sudah basi? Sebelum aku njelasin, aku harus mastiin, kamu sudah paham kan maksudku dengan basi? Yang contoh tadi Iya Paham…. Ok…aku jelasin deh kalau gitu Hari pendidikan nasional ditetapkan 2 Mei karena hari kelahiran Ki Hadjar Dewantara. Beliau dianggap berjasa dan meletakkan dasar-dasar pendidikan nasional. Artinya ketika kita merayakan 2 Mei sebagai hari pendidikan, kita merayakan dasar pendidikan yang beliau ajarkan. Masuk akal? Nah salah satu pesan dari Ki Hadjar Dewantara adalah “Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu.” Beliau meyakini setiap anak punya keistimewaannya sendiri. Karena itu, pendidik atau guru itu tidak bisa memaksa anak untuk jadi apa. Ibaratnya benih bunga, maka guru tidak bisa memaksa benih bunga itu tumbuh jadi pohon mangga. Guru hanya bisa merawat dan menuntun tumbuhnya benih bunga itu. Wow! Keren ya ajaran beliau itu……aku jadi ingat film X-Man. Itu yang First Class. Sekolahnya keren! Setiap anak bisa mengembangkan kekuatannya dan emang gak ada yang sama kekuatannya…. Ya elah…..ini malah nyambung ke film Tapi bener kan, ada hubungannya? Iya sih….. Terus-terus gimana ceritanya sampai basi…. Ah kamu belum bisa nyambungin ya…..pernah dengar gak sih keluhan teman-teman kita mengenai Ujian Nasional? Iya aku sudah tahu sejak lama…..tapi kemarin yang heboh itu Surat Terbuka Untuk Bapak Menteri Pendidikan Betul, Surat Terbuka itu memicu kesadaran banyak pelajar di Indonesia untuk beraksi. Selama ini mereka cuma mengeluh, tapi setelah surat itu muncul, satu demi satu pelajar menyuarakan aspirasi. Apa hubungannya Ujian Nasional sama basi? Diaaar……gak ngerti juga Ya maafkan…..otak agak lambat nih….kebanyak bimbingan belajar Ujian Nasional…..kayak kamu gak ngerti aja Ok ok aku lanjutin. Nah Ujian Nasional itu jelas-jelas meninggalkan ajaran Ki Hadjar Dewantara Kok bisa? Beliau sudah berpesan setiap anak punya kodratnya sendiri. Tapi pesan itu tidak penting lagi sekarang. Apapun kodrat anak, apapun keistimewaan anak, harus lulus ujian. Gak lulus, celakalah dia. Iya ya…. Pernah dengar gak ada temannya temanku, dia itu mendapat medali emas olimpiade sains…..sudah terkenal gitu, eh ternyata nasib buruk menghampiri. Dia gak lulus Ujian Nasional. Dan tiba-tiba semuanya berubah, dari cerah jadi suram gitu Kasihan ya….. Banyak teman kita yang hebat, tapi sehebat apapun, gak berarti kalau gak lulus Ujian Nasional. Tapi kan Ujian Nasional sekarang gak 100% menentukan kelulusan ya? Siapa bilang. Coba deh…..kamu masuk terus, nilai ujian sekolah sempurna, tapi kalau nilai ujian nasional hancur…..apa bakalan lulus. Sebaliknya, sering bolos, nilai ujian sekolah pas-pasan, kamu tetap akan lulus kalau nilai ujian nasional sempurna. Ah iya……. Nah itulah artinya basi. Tidak penting kita punya keistimewaan apa, tidak penting kita ingin belajar apa, yang penting itu kita lulus ujian nasional. Itu artinya, pendidikan kita sudah meninggalkan ajaran Ki Hadjar Dewantara sejak lebih dari 10 tahun yang lalu Iya ya….. Jadi seperti contoh tadi. Kamu sudah putus sama dia lebih dari 10 tahun, tapi kamu tetap merayakan hari jadian kamu sama dia, itu apa namanya? Anjrit! Aku ngerti maksudmu! Apa emang? Jadi 2 mei itu kita merayakan hari pendidikan karena itu hari kelahiran Ki Hadjar Dewantara, tapi kita sebenarnya meninggalkan ajaran beliau sudah lebih dari 10 tahun? Iya betul Kita ini gila atau apa ya? Itu yang aku bilang basi banget. Berlagak memperingati, menghormati Ki Hadjar Dewantara, tapi kita sebenarnya sudah menginjak-nginjak ajarannya. Terus gimana kalau sudah basi gini? Ya jangan dibuat jadi basi Gimana caranya? Peringati hari kelahiran beliau sebagai hari pendidikan dengan menjalankan kembali ajaran beliau Tapi kan Ujian Nasional sudah banyak yang protes tapi pemerintah tetap jalan terus. Aku dengar keputusan MA untuk menunda Ujian Nasional pun diabaikan sejak 2009 Iya benar katamu. Menurutku, ya biarkan pemerintah yang basi. Kita, pelajar boleh lho punya pendapat sendiri, punya aspirasi Tapi kan apa didengerin sama pemerintah? Kalau gak ingin disebut basi, kewajiban kita menyampaikan pendapat. Kalau didengerin ya aku juga seneng. Tapi kalau gak didengerin ya itu bukan urusan kita. Aku cuma gak ingin jadi barisan orang-orang basi Wah setuju sama kamu kalau begitu. Kita harus menyampaikan pendapat kita. Tapi gimana caranya? Kemarin aku lihat twitter terus ada yang mention aku. Aku cek dan jadi tahu aksi #TolakUN pada 2 Mei. Mereka menyebutnya bukan sebagai hari pendidikan, tapi hari perjuangan pendidikan. Karena ajaran dari bapak pendidikan masih diperjuangkan sampai hari ini, belum diwujudkan. Wah menarik itu….gimana caranya? Caranya mudah. Katanya kita diminta ngetweet bareng-bareng selama 5 kali pada 2 Mei Serentak maksudnya? Iya serentak. Dijadwal jamnya, jam 09.00 WIB, 14.00 WIB, 16.00 WIB, 18.00 WIB dan 20.00 WIB Wah seru itu kalau banyak teman yang barengan ngetweet. Ngetweetnya apa? Ngetweetnya kan 5 kali. Tiga kali tweet dibuatkan sama miminnya @AyoTolakUN, 2 tweet kita buat sendiri. Buat sendiri? Iya, buat sendiri tapi ada ketentuannya. Kita ngetweet foto selfie seorang diri dan bareng teman dengan gaya yang gokil. Fotonya sambil bawa kertas atau poster yang bertuliskan Ayo #TolakUN | Karena Kami Bukan Batu Bata | TolakUjianNasional.com Wah berarti harus foto hari ini dong? Ya emang lebih baik gitu Ya ayo kita siap-siap Siap!

______________________________________________________________________

Aksi #TolakUN Hari Perjuangan Pendidikan Nasional

Tujuan: Kembali pada ajaran Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional Menyuarakan aspirasi untuk menolak Ujian Nasional sebagai bentuk penyeragaman anak Indonesia

Target: #TolakUN jadi Trending Topics Indonesia

Pelaksanaan Lima kali tweet serentak dengan menggunakan #TolakUN yaitu

09.00 WIB : Kembali pada ajaran Bapak Pendidikan Nasional, Ayo #TolakUN TolakUjianNasional.com pic.twitter.com/gn1A4qp0w3

14.00 WIB : Anak beragam potensinya, tapi mengapa dinilai dari satu ukuran saja? #TolakUN TolakUjianNasional.com pic.twitter.com/yqGKo0UMH9

16.00 WIB: Tweet foto selfie sendiri dengan menampilkan tulisan "Ayo #TolakUN | Karena Kami Bukan Batu Bata | TolakUjianNasional.com

18.00 WIB: Tweet foto selfie bareng teman dengan menampilkan tulisan "Ayo #TolakUN | Karena Kami Bukan Batu Bata | TolakUjianNasional.com

20.00 WIB: Kau bilang setiap anak itu istimewa, tapi mengapa kau menilai anak seperti batu bata. #TolakUN pic.twitter.com/IBk9MrRGnI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun