Mohon tunggu...
warsito
warsito Mohon Tunggu... -

=bukan orang terkenal, bahkan tidak pernah terkenal dan memang tidak dikenal, hanya ingin memperkenalkan ketidakterkenalanku pada mereka yang lebih terkenal=

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Elegi Gerimis Pagi

18 November 2015   02:57 Diperbarui: 19 November 2015   00:05 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Sisa gerimis pagi belumlah kering, namun kau kembali basahi pundakmu dengan airmatamu. Tanah yang basah ikut menyembunyikan suara tangismu yang menggema sampai ke relung hati. Sungguh. Aku tidak tahu bahwa kau menangis untukku.

Jelita, bukankah aku pernah berkata; "Jangan pernah menangis untukku. Menangislah karena kau harus menangis"

Datanglah padaku, akan kubingkai sedihmu akan asa yang nyaris redup menjadi sebuah panorama masa depan kita. Yakinlah bahwa aku mampu merubahnya menjadi nyata. Keluarlah dari jeruji masa kelammu. Ulurkan tanganmu untuk kutuntun menuju cahaya terang di kehidupan baru. Kau sudah terlalu lama terpuruk oleh de javu de javu yang mematikan kecantikanmu.

"Sayang... Aku hanyalah sisa sebuah drama yang tak pernah usai. Terkadang aku ragu jika semua tanya tak pernah terjawab" Bisikmu menguraikan tatapan mataku.

Masih dengan bayang kesedihan akan cerita masa lalu, kau mulai terlelap dalam dekapanku. Lalu senyap...

"Biarlah masa masa itu tertelan waktu. Relakan apa yang akan berlalu nanti ketika bersamaku. Pasrahkan percayamu, dan aku yakin mampu mengangkat mimpi"

Ketika cinta telah menemukan tempatnya berpijak, ia takkan berfikir untuk terbang ke angkasa membawa pergi sisa sisa kenangan...  Ia akan memagari ketulusan, kasih dan sayang dari keraguan.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun