Mohon tunggu...
Bukan Hantu
Bukan Hantu Mohon Tunggu... -

Manusia Biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat untuk Wanita Jahanam

20 April 2011   19:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:35 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1303327793267770025

Berbahagialah engkau wanita, karena engkau tidak layak berpendidikan

Berbahagialah engkau wanita, karena tidak layak bekerja

Berbahagialah engkau wanita, karena derajatmu rendah

Berbahagialah engkau wanita, karena cita-citamu kandas

Berbahagialah engkau wanita, karena dilecehkan

Berbahagialah engkau wanita, karena engkau lemah

Berbahagialah engkau wanita, karena kau murahan

berbahagialah kau wanita, karena kau adalah pelampiasan

Berbahagialah karena engkau telah memilih jalan, memilih tidak MELAWAN

Keluh kesahmu adalah omong kosong

Kau anggap itu kodratmu, takdirmu

Tangismu tidak berarti, kesia-siaan

Kau adalah warga kelas dua, warga pinggiran

Diinginkan kemudian dilampiaskan

kekerasan adalah layak untukmu

Jadilah pecundang, pecundang sampai akhir hidupmu

Maka berbahagialah, berbahagialah diatas penderitaanmu

Berbahagialah karena engkau telah memilih jalan, memilih tidak MELAWAN

Kau pikir kau adalah wanita, kau bukan manusia

Tidak setara, mahluk rendahan

Pelayan kebejatan, murahan

Kecantikanmu adalah bencana, suatu kutukan

Berbahagialah karena engkau telah memilih jalan, memilih tidak MELAWAN

Karena kau adalah wanita bukan perempuan

Tidakkah kau berpikir bahwa kau adalah manusia?

Kau wanita Jadilah manusia!

Manusia yang bernama perempuan, karena perempuan memilih untuk MELAWAN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun