Mohon tunggu...
Bukan Hantu
Bukan Hantu Mohon Tunggu... -

Manusia Biasa

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Curigailah Negaramu, Seperti Kamu Mencurigai Sesamamu!

13 Mei 2011   21:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:44 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_107888" align="aligncenter" width="493" caption="Bukit Dialektika"][/caption]

"Manusia adalah Srigala bagi sesamanya" itu yang dikatakan oleh Hobbes saat kami berbincang-bincang di sebuah Paviliun pada bukit dialektika sambil menikmati secangkir kopi. kemudian Hobbes melanjutkan pembicaraannya; Manusia pada dasarnya adalah jahat dan pemangsa, siap memangsa korban-korbannya, untuk itulah saya membuat konsep Leviathan untuk membuat rasa takut dan kengerian kepada manusia-manusia jahat. Lalu dari percakapan itu saya bertanya, apakah agama tidak cukup untuk membuat rasa takut manusia?. Hmm....apakah manusia percaya begitu saja terhadap sesuatu yang tidak di lihat dan rasakan? Tidak....manusia tidak akan pernah percaya, jauh didalam sanubarinya manusia mempunyai keinginan-keinginan, keinginan untuk memiliki yang tidak dia miliki, keinginan yang tamak. Ucapan manusia tidak dapat dipercaya bahkan iblis saja tidak pernah percaya terhadap ucapan-ucapan manusia. Lagian didalam agama, penghukuman untuk manusia nanti ketika manusia telah mati, dikehidupan selanjutnya, maka agama tidak  dan belum efektif untuk membuat manusia jera atas kejahatannya. Untuk itulah saya membuat konsep Negara sang Leviathan untuk mengatur perilaku manusia-manusia jahat. Ketika saya dan Hobbes berbincang-bincang tiba-tiba datanglah seorang lelaki yang berpakaian putih, dia langsung memperkenalkan diri tanpa basa-basi kepada aku dan Hobbes.

*  *  *

Aris: Perkenalkan saya adalah Aris

Saya: Saya Udin, dan ini adalah temanku Hobbes

Hobbes: Bukankah engkau Aristoteles yang termasyur itu?

Aris: Ya aku Aristoteles murid Plato, sepertinya pembicaraan kalian cukup seru, apa yang sedang kalian diskusikan?

Saya: Kami berbicara tentang manusia, dan diskusi kami telah berkembang tentang Negara.

Aris: Oh...Negara? aku juga punya konsep tentang Negara

Hobbes: Bagaimana konsep Negara dari mas Aris?.

Aris: Konsep saya sederhana, Negara adalah untuk mensejaterahkan warga negara

Saya: Hmmm....saya coba padukan konsep kalian berdua, Negara adalah untuk menciptakan keteraturan dan mensejahterakan manusia, warga negara

Aris dan Hobbes: Ya...Sepakat (kata mereka bersamaan.)

*  *  *

*  *  *

Akhirnya Hobbes dan Aris meninggalkan percakapan, karena hari sudah mulai pagi, dan aku menjadi sendirian di Paviliun pada bukit dialektika ini. Seorang perempuan tiba-tiba menghampiriku secara mengejutkan

*  *  *

*  *  *

Perempuan : Mas ini tagihannya, semuanya tujuh ribu lima ratus, nggak kurang nggak lebih

Aku : Wah mbak....saya membayar yang aku minum saja, nih dua ribu lima ratus aku bayarkan

Perempuan : ooo...... ti...dak ....... bi...sa, tidak bisa begitu mas, yang tadikan teman-temannya mas, jadi mas harus bayar!

Aku : Benar mereka adalah teman, tapi hanya teman ngborol saja, diluar itu bukan!

perempuan : @#$%...........?

*  *  *

Lalu perempuan itu meninggalkan aku seorang diri, kembali dalam kesendirian. Aku merenung-renung sejenak mengingat situasi negaraku saat ini. Negaraku dalam keadaan kacau-balau dan rakyatnya tidak sejahtera, kemiskinan, mahalnya pendidikan, mahalnya kesehatan, kekerasan terjadi dimana-mana. Apakah negaraku telah gagal dalam menjalankan peranannya? Ahh......ini hanya kecurigaanku saja, seperti kecurigaanku terhadap orang lain.

*

*

sumber foto http://www.google.com

*

Bacaan yang perlu dicurigai Siapa yang Salah? Dimanakah Inspirasiku? Sudah! Jangan Ganggu DPR Surat Cinta untuk Manusia [Aktual] Belajar Goblog Kompasiana Horor Tengan Malam (Penakut Boleh Baca) Heboh!! Parman Buka-bukaan Saya Adalah Plagiator Negeri Para Dewa Studi Banding DPR adalah Demi Rakyat! Surat untuk Binatang WoW! Model Hot Terbaru Tips Menulis Super Cepat Bawa Pulang Agamamu! Rokok dan Kopi Terenak di Dunia Gila! 3 Wisata Keren Di Indonesia Orang Gila Masuk Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun