Mohon tunggu...
Bukan Hantu
Bukan Hantu Mohon Tunggu... -

Manusia Biasa

Selanjutnya

Tutup

Drama

Di Balik Istana

23 Maret 2012   19:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:34 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku sedang hanyut, berusaha mencari tepian yang hilang"

"Apakah anda masih tidur tuan?" tanya ivan kepada Gyala

"Mulutmu terlalu berisik dipagi hari"

"Maaf, tuan, maaf. anda sudah kesiangan, matahari sudah tiba menerangi bumi"

Gyala menggelengkan kepalanya, wajahnya memasang tampang garang. Pelayan itu lalu membuka tirai kamar, cahaya matahari langsung saja masuk dan menerangi seluruh isi ruangan. Pelayan itu lalu mempersiapkan sarapan pagi tepat disamping Gyala berada.

"Pergilah" Kata Gyala kepada Ivan

"Tapi, tuan..." Ivan belum sempat melanjutkan maksudnya, Gyala langsung saja menyela pembicaraan

"Sudah, pergi sana, apa yang kau tunggu lagi?"

"Baik, tuan" dengan suara gugup pelayan itu langsung bergegas keluar kamar. Gyala masih menatap si pelayan sampai batang hidungnya tak terlihat lagi di dalam kamar, dirinya menunggu pintu kamar tertutup. "Sial" tubuhnya telungkup, sambil menutup wajah dengan kedua tangannya, "apakah tak ada lagi waktu untuk merasakan kesendirian" keluh Gyala merasa tidurnya terganggu. Maklum, dia baru saja sampai dari China untuk kunjungan kenegaraan, mungkin masih berasa lelah.

Tubuhnya diangkat, berusaha mengambil tenaga yang belum terkumpul untuk membangkitkan dirinya dari tempat tidur, jalannya terlihat lemah, kakinya diseret-seret seirama dengan kepala, lalu melangkah kearah jendela. Kedua tangan Gyala berusaha menutup terjangan cahaya matahari yang terik, dia berusaha mengintip apa-apa yang ada dihadapannya. Diluar jendela adalah taman yang cukup luas, disamping taman berdiri megah sebuah Gazebo yang sering digunakan untuk saling berbincang dengan keluarga istana. Di sana telah hadir nyonya Alice yang sedang menikmati teh sambil menikmati udara pagi hari. Tanpa sengaja wajah mereka saling bertatap-tatapan, nyonya Alice tersenyum sambil mengangkat cangkir teh kepada Gyala, mengisyaratkan untuk mengajaknya minum bersama.

"Sudah bangun?" Alice bertanya kepada Gyala yang tengah berjalan menuju Gazebo

"Di sini banyak sekali alarm, aku terbangun dengan alarm berjalan" kata Gyala untuk menyindir pelayannya tadi

"Oh, Gyala yang malang, apakah kau tidak menikmati situasi ini?"

"Aku sedang hanyut, berusaha mencari tepian yang hilang"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun