Mohon tunggu...
gunawan wibisono
gunawan wibisono Mohon Tunggu... -

anak muda berjiwa profesional, belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

21.00-05.00

30 Juni 2011   09:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:03 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

cuci muka, pakai parfum secukupnya, sisir rambut sewajarnya. Udara Malang malam itu benar-benar menusuk sampai ketulang, keluar dari kos Cahyo pukul 21.00 semakin membuat dingin ini terasa, tak apalah hanya malam ini pikirku. Lagian sudah menaruh niat pukul 22.00 pulang karena besok pagi harus ke salah satu tempat favorit yang wajib dikunjungi disetiap kota yang disinggahi.

Cahyo Mahasiswa tingkat akhir sebuah kampus ternama di kota ini, seorang teman yang ku kenal tahun lalu saat sama-sama menjadi finalis dalam sebuah kompetisi pembuatan Iklan tingkat Nasional. Karena alasan kebosanan, akhir pekan lalu aku memutuskan untuk menemuhinya, hanya ingin bertegur sapa atau bahasa santunnya menjalin relationship agar tetap terjaga.

Dan malam itu tujuan untuk sekedar share adalah sebuah warung kopi 24 jam sebut saja “Ria Djenaka” warung kopi perpaduan tradisional dan modern yang memajang beberapa merk rokok klasik dan kaca disetiap sudutnya, mayoritas bangunan berwarna cokelat mengambarkan suasana akrab (sayang lupa foto), sesampainya ditempat itu telah datang Nasich (teman sesama finalis dari kota ini) bersama Cilla wanita enerjik, pelaku hubungan LDR 10 bulan yang jarang galau didepan teman-temannya. Pembicaraanpun berlanjut dari yang serius tentang organisasi kampus mereka sampai gosip tentang beberapa pengunjung wanita yang malam itu cukup membuat mata ini selalu untuk melirik setiap 3 menit sekali.

Satu teman lagi datang, biasa dipanggil Inald. Mahasiswa Public Relation asal Gorontalo ini terlihat kalem melebihi orang Solo yang memang terkenal kalem (perumpamaan ngawuuur), disusul Dilla mahasiswi tomboy yang mempunyai 4 mantan dan mempunyai kebiasaan “kesan pertama melihat cowok menarik itu, dari bibirnya”.

Sepertinya pulang pukul 22.00 itu akan sulit terealisasi, bahan obrolan yang mulai habis tiba-tiba terbesit sebuah ide untuk membuat games yang kita menyebutnya “putar korek gas”, jika ujung korek gas itu berhenti saat diputar pada salah satu orang diantara kita akan diberi pertanyaan. Semacam games pertanyaan “buka rahasia” yang jawabannya harus dijawab dengan jujur, apapun itu pertanyaannya.

Pukul 02.00 pertanyaan semakin berani dan terpaksa menanggung malu untuk jujur menjawabnya, seakan menghilangkan rasa kantuk yang sempat menghampiri saat awal datang ditempat ini. Akhirnya hening sejenak dengan beberapa pertanyaan seputar pertemanan dan pertemanan, pertemanan adalah dasar sebuah hubungan yang lebih tinggi. Terbentuk karena seleksi alam dan kesamaan visi yang membuat hubungan mereka tetap terjaga.

...Beberapa kesamaan yang pernah aku alami beberapa bulan yang lalu dengan situasi seperti itu, pertemanan itu simple siapa saja boleh gabung, nyaman atau tidak itu seleksi alam. Dari pertemanan kita bisa (lebih) memahami arti sebuah toleransi (dalam arti luas), salah satu hal sederhana yang sering terjadi pada kehidupan sehari-hari…

Tak terasa pukul 05.00 dan udara dingin khas kota ini semakin terasa, ke Batu yuk?!sebuah pertanyaan spontan dari Inald membuat diam beberapa detik, gilaa anak ini!!sebenarnya berangkat ke Batu pun masih kuat, hanya ingin memberikan hak untuk tubuh ini yang sudah saatnya direbahkan, akhirnya kesempatan itu tertunda sementara. Yuk ah pulanng…

Nb : terima kasih untuk pertemanan semalam yang keren, semakin membuat rindu untuk teman-temanku dikota sebelah yang saat ini sedang sama-sama berjuang melanjutkan kehidupan yang lebih baik, semoga suatu saat nanti kita bisa berjumpa lagi. Dalam kondisi yang jauh lebih baik, itu harus!!Amiin..

Usai tidur pagi, 14.36

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun