maka dia hanya akan mengambil nafas dalam-dalam
saat itu. ketika keberadaanya adalah berjarak nol.
maka dia akan memandang lekat-lekat pada sudut mata
yang meregang terendap sisa-sisa tabir pengakuan. hanya menatap.
maka ia sandarkansegala pusat pikirnya pada kebekuan dinding yang menyingkapinya.
terduduk. entah untuk apa.
dan dibalik ketidaktahuanku, lahir berbagai pandangan-pandangan kecil untuk ini. untuk halaman ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!