Ia memuai terjaring awan, lalu kembali luruh ke bumi ketika langit menangis setelah mendung menandainya. Setelah mahluk hidup memanfaatkannya, kemudian tanah meneruskannya melalui mata air untuk kembali ke danau dan sungai dengan membawa berbagai rasa dan warna. Bhineka rasa dan warna telah dimilikinya, namun ketika ia melebur di laut dan samudera pada akhirnya hanya satu rasa dan warna (asin dan biru) yang mendekapnya. Mari menikmati pelangi setelah hujan luruh ke bumi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!