Mohon tunggu...
Bujang Sriwijaya
Bujang Sriwijaya Mohon Tunggu... -

suka menulis, berpikir,minum air putih. Bagi saya, hidup adalah untuk menjadi bahagia dan membahagiakan. Menulis telah mengubah hidup saya, dan saya akan mengubah hidup lebih banyak orang dengan menulis dan mengajak orang menulis.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

1 Perhelatan, 2 Manusia, 1 Hal: Kesombongan

7 Mei 2011   04:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:59 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak henti aku melihat jam tangan yang tersembunyi di balik sweater. 4 20 sore, lebih. Mengapa tak juga selesai ia bicara? Pikiranku melayang pada mereka yang mungkin saja telah berkumpul di suatu tempat, sekolah lama yang tercinta. waktu itu terasa begitu lama tanpa mereka. kupaksakan dalam gusar hingga lima kurang sepuluh. Akhirnya acara selesai. aku keluar, dan berjalan begitu cepatnya. Persetan dengan wajah yang bertanya keheranan itu! lima lebih, bus bergerak lambat, sial! Aku mulai menghardik ketidaktegasanku dalam mengambil keputusan.

Bayangku, mereka telah menunggu, aku dan beberapa yang lain.

Bayangku, kumpulan teman lama itu akan tersenyum menyambutku yang muncul dari ujung gang itu. lalu, tempat itu akan dipenuhi tawa sampai malam.

Dan bus berhenti, setelah lampu merah. Aku menyeberang, berlari tanpa peduli hirauan. aku berlari secepatnya, demi waktu. Tidak, demi aku dan kesempatan, kebersamaan yang lebih lama. dengan mereka. Lima puluh meter kutempuh begitu cepatnya. Dan, ya! Kelokan itu!Di sana! setelah itu, aku akan menemukan mereka! Yang tersenyum pada aku yang jarang dapat mereka temui… Masa-masa dirindu saat SMA… terbaik! Sedikit lagi kembali!

Dan ketika itu, wajahku berpaling ke arah kiri, terus melangkah…

Namun… perlahan terhenti.

Kabur, nafasku terengah-engah. Yang sebelumnya coba kusembunyikan, mulai terlepas.

Jalan itu begitu sepi… Hanya dua.

In memories of our warmth, breakfast, and unforgetable old famz.  Call me and i’ll be yours, for the name of friendship.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun