Mohon tunggu...
Alpha Mariani
Alpha Mariani Mohon Tunggu... -

Memberikan yang terbaik dari apa yang kita punya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Efektifkah Pertanyaan Kita?

8 September 2014   10:40 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:20 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Bertanya dalam pembelajaran sering dilakukan oleh seorang pengajar. Pertanyaan yang dilontarkan mulai dari yang hanya sekedar basa- basi misalnya : “Sudah sarapan anak – anak ? (siswa koor menjawab serempak SUDAH) berarti kita siap menghadapi pembelaran pagi ini” maupun pertanyaan yang membutuhkan analisis tinggi misalnya “ bagaimana idemu untuk menemukan luas bangun berikut?”. Keterampilan bertanya menjadi senjata paling ampuh bagi seorang guru untukmengetahui banyak hal yang dialami siswanya,mulai dari kesiapan mengikuti pelajaran, kemampuan memahami materi dan lain sebagainya.

Para guru seharusnya mulai merekam kembali pertanyaan – pertanyaan apa yang sering dilontarkan kepada siswanya. Mengapa rekaman ini penting? Karena dengan mengingat kembali pertanyaan apa yang sudah pernah dilontarkan kepada siswa akan meningkatkan kualitas pembelajaran. Sebab bila pertanyaan – pertanyaan yang diberikan merupakan pertanyaan yang tidak efektif maka pertanyaan tidak dapat memberikan manfaat atau dampak bagi siswa, namun sebaliknya jika pertanyaan – pertanyaan efektif yang diberikan kepada siswa maka akan bermanfaat bagi siswa juga.

Karakteristik dari pertanyaan efektif adalah : 1) Menuntut siswa berpikir, tidak sekedar mengingat dan menyebutkan, 2) Bersifat mengarah pada pertanyaan open- ended (terbuka),, 3) Memungkinkan jawaban yang beragam, 4) Memungkinkan siswa memaknai mata pelajaran dari proses menjawab pertanyaan tersebut dan 5) Memungkinkan guru menilai secara holistic kemampuan siswanya. Dari 5 karakter tersebut pertanyaan yang open- ended mengarah pada jawaban yang beragam, menurut saya mempunyai kemungkinan besar dapat membelajarkan siswa secara maksimal. Apabila siswa menerima pertanyaan terbuka, maka siswa akan menjawab sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman yang ia terima dengan demikian karakter nomor 1 , 4, dan 5 otomatis terpenuhi. Jika siswa sudah berani menjawab maka dia pasti berpikir dan sudah mengetahui makna dari materi yang ia pelajari. Dari jawaban yang diberikan siswa maka guru dapat menilai seberapa dalam pengetahuan dan pemahaman siswapada materi yang diberikan.

Dari pengalaman mengajar dan pengamatan pada teman sejawat ketika mengajar , pertanyaan efektif jarang digunakan pada siswa. Soal – soal yang diberikan pada umumnya bersifat tertutup . Saya berpikir mungkin dengan pertanyaan tertutup akan efektif(bagi guru) untuk mengoreksi jawaban siswa. Jelas lebih mudah mengoreksi jawaban yang seragam apalagi bila yang diujikan menuntut jawaban uraian daripada jawaban beragam, namun kita lupa dan kadang tidak menyadari bahwa jawaban seragam ini secara tidak langsung akan menutup kreatifitas siswa.

Saya termasuk yang khilaf :) karena sering menggunakan pertanyaan – pertanyaan tidak efektif pada siswa. Hanya karena tuntutan waktu dan keinginan untuk mengoreksi ulangan lebih cepat maka saya tidak memperhatikan kemapuan siswa yang unik dengan bermacam karakter dan pendapat sering saya paksa untuk menjawab pertanyaan tertutup yang saya buat. Saya kadang kurang sabar menunggu siswa untuk mengungkapkan pendapat di forum sehingga pertanyaan sering saya buat seragam, agar yang bisa menjawab sedangkan yang tidak tahu akan mendengar :) Mumpung belum terlambat, masih ada waktu bagi saya untuk membenahi diri untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika pada khususnya dengan menggunakan pertanyaan efektif pada siswa. Saya mengharapkan dengan perubahan yang saya niatkan ini akan semakin banyak siswa saya yang menyukai mata pelajaran matematika karena mereka akan mengetahui dan merasakan manfaat dari materi yang saya ajarkan.

(Artikel ini adalah bagian dari tugas Diklat Online P4TK Matematika)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun