Mohon tunggu...
Bugi Kabul Sumirat
Bugi Kabul Sumirat Mohon Tunggu... Seniman - author, editor, blogger, storyteller, dan peneliti di BRIN

panggil saja Kang Bugi. Suka nulis, suka ngevlog, suka ndongeng bareng si Otan atau si Zaki - https://dongengsiotan.wordpress.com. 📝: bugisumirat@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tuhan Saya Tidak Garang, Entah Tuhanmu?

31 Oktober 2016   03:00 Diperbarui: 31 Oktober 2016   04:22 813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yang haram dihalalkan: demonstrasi (Sumber: clipartkid.com)

Tuhan, saya kok terusik ya oleh temlen-temlen di media sosial yang akhir-akhir ini cenderung didominasi oleh satu paket bahasan yaitu pilkada DKI dan Ahok,

Tentu Engkau sudah Maha Mahfum akan hal ini secara gamblang dan sudah ada dalam takdir yang Engkau gariskan,

Jika memungkinkan, ingin sekali saya bertemu Engkau untuk menanyakan kebingungan-kebingungan ini, manakah yang benar?

Setiap memulai sesuatu hal, kami dianjurkan memulainya dengan menyebutMu yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,

Tetapi akhir-akhir ini, sebagian hambaMu justru menjauhkan keMahaPengasihanMu dan keMahaPenyayanganMu dengan terang-terangan,

dengan berselubung (seolah-olah) pakaian agamaMu.

Mereka garang, mereka beringas, mereka ngotot, mereka fasih menghamburkan kata-kata sompral, makian, cacian dan banyak kata-kata kotor lainnya,

Bahkan isi doa-doa merekapun berhamburan kata-kata yang kasar dan tidak pantas disebut sebagai doa, bentuk komunikasi tertinggi manusia dengan Engkau, ya Tuhan.

Mereka berdemonstrasi, walau dibolehkan negara, tetapi demonstrasi diharamkan olehMu, mereka berunjuk rasa, yang menimbulkan kerugian bagi kebanyakan warga,

Mereka tetap berdemonstrasi, tiada menghiraukan syariatMu yang Engkau anjurkan caraMu dalam menyampaikan pendapat, yang tidak menimbulkan lebih banyak mudharat tapi manfaat, 

Mereka tiada menghiraukan pendapat-pendapat banyak ulama yang berbeda pendapat dengan mereka, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun