Mohon tunggu...
Bugi Kabul Sumirat
Bugi Kabul Sumirat Mohon Tunggu... Seniman - author, editor, blogger, storyteller, dan peneliti di BRIN

panggil saja Kang Bugi. Suka nulis, suka ngevlog, suka ndongeng bareng si Otan atau si Zaki - https://dongengsiotan.wordpress.com. 📝: bugisumirat@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Minum kopi di Kompas TV, Hidup Terasa Semakin Nikmat

4 Oktober 2011   20:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:20 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Apa hubungan antara minum kopi - Kompas TV - hidup semakin nikmat? Bagi saya, demikianlah yang saya rasakan belakangan ini. Saya semakin bisa merasakan lezatnya minum kopi.

Itu karena saya menemukan acara yang menarik dan pas dengan hobi saya, yaitu minum kopi, di Kompas TV. Acara yang berjudul: Coffee Story, yang digawangi oleh mas Adi Tarupratjeka, cukup membawa penontonnya menikmati arung alur kopi, mulai dari awal produksinya - hingga kopi tertuang dalam gelas dan siap diminum. Sehingga sewaktu menyaksikan di TV kopi itu sudah siap terseduh dalam gelas dan siap diminum, seperti terasa wangi aroma kopinya muncul langsung di depan TV ... hm ... hm ....

Kopi bagi saya sudah menjadi bagian dari keseharian. Saya setuju dengan ungkapan: "Is there life before coffee?" yang artinya kurang lebih 'apakah sudah terasa hidup sebelum ngopi'. Biasanya saya mengawali hari dengan ditemani secangkir kopi, bisa kopi bubuk non instan, maupun yang instan, tanpa gula, tetapi dengan ditambah dengan sekitar tiga sendok teh krimer. Sore biasanya bisa diulangi dengan satu cangkir lagi. Terasa lain kalau ritual ini tidak dilaksanakan, ada yang kurang.

Cara saya menyeduh kopi, jika kopi instan, tinggal menambahkan dengan air panas saja. Untuk kopi bubuk non instan, saya biasanya menggunakan plunger ataupun mocca atau perculator.

Supervisor saya lain lagi, kalau ia harus minum kopi dengan kopi yang baik - enak. Ia bilang, "Bugi, hidup cuma sekali, jadi jangan habiskan umurmu dengan mengkonsumsi kopi yang tidak enak (bad coffee)". Bisa setuju, bisa tidak. Tetapi memang, peminum kopi akan bisa merasakan mana kopi yang enak dan mana yang tidak. Korelasinya, menikmati kopi yang enak - menambah hidup semakin bersemangat.

Kembali ke acara coffee story itu, acara yang rutin ditayangkan setiap hari Rabu malam ini memuat informasi-informasi mengenai: kopi yang dihasilkan oleh petani kopi dan kehidupan sehari-harinya (sisi humanisnya), produk-produk kopi olahan lokal, 'knowledge' tentang kopi - jenis dan beberapa tips tentang kopi, variasi pengolahan kopi yang cukup beragam - baik dikalangan produsen rumahan maupun pabrik, pengemasannya, ragam warung-warung kopi di Indonesia, hingga inovasi mas Adi sewaktu menyeduh kopi. Inovasi minuman kopi yang saya maksudkan disini adalah mencampurkan beberapa bahan makanan lain (seperti batang sereh, kapol, dll) kedalam minuman kopi untuk menghasilkan rasa minuman kopi yang berbeda.

Acara ini cukup membuka dan memperluas cakrawala saya tentang kopi. Sepanjang penayangan acara, biasanya saya banyak mendapatkan 'ilmu' tentang kopi yang belum saya ketahui. Termasuk membawa penonton ikut jalan-jalan melihat daerah-daerah produksi kopi di daerah lain serta variasi tempat-tempat penikmat kopi berkumpul dari satu daerah ke daerah lainnya. Tayangan terakhir yang saya lihat mengambil lokasi di daerah Liwa, Lampung. Setelah sebelumnya menelusuri kopi di Aceh.

Dengan menonton acara itu di Kompas TV, minum kopi semakin berasa. Sementara untuk pertanyaan: is there life before coffee, saya akan dengan pasti menjawabnya dengan: No! Karena hidup semakin nikmat setelah diawali dengan secangkir kopi.

Salam hangat Kompasiana

Bogor, 5 Oktober 2011

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun