Mohon tunggu...
Bugi Kabul Sumirat
Bugi Kabul Sumirat Mohon Tunggu... Seniman - author, editor, blogger, storyteller, dan peneliti di BRIN

panggil saja Kang Bugi. Suka nulis, suka ngevlog, suka ndongeng bareng si Otan atau si Zaki - https://dongengsiotan.wordpress.com. 📝: bugisumirat@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Air Asia, Pramugarinya Berlebihan & Servisnya Yang Buruk (Air Asia stewardess was exaggerated and its bad service)

3 September 2013   13:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:26 1777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya naik pesawat Air Asia dengan no penerbangan QZ 7812 tanggal 13 Agustus 2013, dari Jakarta menuju Makassar, pesawat ini sudah mengalami keterlambatan selama kurang lebih tiga setengah jam dari pk. 21.50 ditunda hingga pk. 01.00an dini hari. (I flew with Air Asia - flight number QZ 7812 dated August 13, 2013 from Jakarta to Makassar, and this aircraft was delayed for approximately three and a half hours of 9.50 pm delayed until 01.00 am).

Sudah terlambat, penumpang masih disiksa dengan dibiarkan berada dalam bus yang membawa penumpang dari terminal keberangkatan hingga mencapai pesawat selama sekitar 45 menit. Penumpang dalam bis sudah teriak2 kepada supir menanyakan mengapa hal ini dapat terjadi. Dengan enteng supir cuma menjawab, pesawat belum siap, masih dibersihkan. Lho, kalau pesawat belum siap, mengapa penumpang sudah dinaikkan ke dalam bus, kasihan mereka yang membawa bayi ataupun anak kecil, di pagi buta, anak rewel, dalam situasi yang sangat tidak nyaman menunggu lama dalam bus. (It was too late already, passengers were still allowed to be 'tortured' with the bus carrying passengers from the departure terminal stuck on the way to reach the aircraft for about 45 minutes - stayed in the stopped bus. Passengers in the bus had to shout to the driver asking why this could happen. Simply and without any burden, the driver replied lightly that the aircraft were not ready yet, still being cleared. The question was that why, if the plane was not ready, Air Asia put all passengers onto the bus. It was not good to see for those who carried babies or small child, in the early dark morning, cranky child, in a very uncomfortable situation to wait too long in the bus).

Hal ini masih ditambah lagi oleh sikap pramugarinya yang tidak professional. Saya naik dari pintu belakang, saya lihat di tangga situasi tersendat, ternyata penyebabnya adalah pramugari yang berjaga di pintu belakang  meminta dan memeriksa boarding pass satu persatu. Saya sempat bersitegang dengan pramugari yang tidak simpatik ini, lebih sibuk memeriksa boarding pass penumpang daripada memberikan salam (greeting) kepada penumpangnya, jawabnya adalah karena di Air Asia sering terjadi penumpang salah naik pesawat. Jawaban bodoh dan tidak professional ini makin menunjukkan bahwa pelayanan didarat Air Asia memang buruk, mengapa bisa sampai terjadi seringnya penumpang Air Asia salah naik pesawat. Buat apa pemeriksaan boarding pass yang sudah dilakukan berkali-kali, termasuk pada saat akan menuju ke pesawat (bukan didalam pesawat). (This was worsened by the unprofessional attitude of the Air Asia stewardess. I took the back door, I saw on the steps faltered situation, it appeared that it due to the flight attendant on guard at the back door asking for passengers' boarding pass and checked one by one. I had an argument with her who was not sympathetic, and she enjoyed more on busy checking passenger boarding pass than greeted the passengers. She considered was because in Air Asia, it was frequent to have passenger on the wrong plane. By answering this, it showed the unprofessional ignorant including the ground services in Air Asia. Air Asia services are bad - why could it happened frequently Air Asia passenger took a wrong plane? Making checks on boarding pass's passenger in so many times, including on a plane and it was weird).

Saya sering naik pesawat lain, domestik maupun internasional, tetapi belum pernah mendapat perlakuan seperti yang kami dapat dari Air Asia dan pramugarinya seperti telah saya jelaskan di atas. Perlakuan-perlakuan tersebut, menurut saya dan para penumpang lainnya sudah sangat keterlaluan, terlebih para penumpang dalam kondisi seperti telah saya sebutkan di atas itu dan menambah ketidaknyamanan kami, penumpang Air Asia. (I often fly with different flights, domestic or international, but have never been treated like what we received from Air Asia and the stewardess as I have explained above. These treatments, according to me and the other passengers were very unreasonable, especially the passengers in such above conditions and of course it added our discomfort, the Air Asia passengers).

Semoga dapat dijadikan perhatian.

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun