Soal rasa.... Nah, ini dia nih. Rasanya memang sangat khas dan lezat. Kuah kuningnya sangat terasa gurih dengan bumbu-bumbu laksanya, sementara penambahan daun kemangi di dalam menu laksa menambah rasa dan aromanya semakin lezat, kalau digigit kemanginya ngecekres wangi kemangi gitu. Oncom yang digunakan dalam Laksa Pak Inin juga menambah 'semaraknya' rasa dari Laksa tersebut.
Apalagi, saat chef-nya memenuhi pesanan pelanggan, gerakan dan kecepatan tangannya sungguh enak untuk dilihat, cepat bener deh (info terkait hal ini dapat dilihat di video terlampir). Rasanya mudah untuk dinikmati, tetapi sulit untuk dilupakan kelezatan rasanya.
Ternyata Laksa pak Inin dikelola oleh generasi ketiga, yaitu cucunya. Karena katanya, Warung Laksa pak Inin ini didirikan sekitar tahun 1965. Namun walau sudah bukan Pak Inin lagi yang meracik Laksanya, kualitas rasa masih sama seperti yang dahulu - demikian kata pelanggan tetapnya.
Itulah salah satu hal yang membuat orang kembali datang ke warung ini, datang lagi dan datang lagi. Bagaimana mereka tidak datang berulang kali tanpa cinderamata. Karena mereka melihat dan dapat merasakan bagaimana serunya menikmati sajian kuliner yang sudah meng-heritage ini.
Laksa Pak Inin memang warbiasah!
.....selamat menikmati....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H