Mohon tunggu...
Bugi Kabul Sumirat
Bugi Kabul Sumirat Mohon Tunggu... Seniman - author, editor, blogger, storyteller, dan peneliti di BRIN

panggil saja Kang Bugi. Suka nulis, suka ngevlog, suka ndongeng bareng si Otan atau si Zaki - https://dongengsiotan.wordpress.com. 📝: bugisumirat@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Segar

Berbukalah yang Sesuai Denganmu, Yang Penting Asupan Gizinya Terpenuhi

22 Mei 2019   00:51 Diperbarui: 22 Mei 2019   01:15 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: tribunnewsdotcom

Sejak kecil, saya diperkenalkan dengan berbuka puasa yang beraneka ragam, tidak semata-mata berbuka dengan kurma. Maklum, pola berbuka puasa memang dipengaruhi pula oleh lingkungan budaya di sekitar kita atau budaya dimana kita tinggal. 

Walau memang ada anjuran untuk berbuka puasa dengan buah kurma - sesuai sunnah Rasulullah SAW, tapi menurut beberapa ahli hadis, yang dimaksud berbuka dengan buah kurma dalam anjuran tersebut adalah buah kurma yang sering dikonsumsi oleh Rasulullah, yaitu buah kurma segar - sesuai dengan kultur arab dimana buah kurma merupakan buah dominan  atau buah asli di semenanjung  Arab. 

Bukan buah kurma yang sering kita lihat di sekitar kita yang telah diawetkan hingga tahan lama dalam penyimpanan tersebut. Sehingga, pengertian yang diperoleh dari berbuka dengan kurma adalah berbuka yang manis-manis, yang serupa dengan rasa dominan buah kurma, yaitu manis. Artinya, tubuh yang 'lemah' akibat berpuasa, saat berbuka, perlu diberi substitusi gula, dapat berupa kurma atau makanan yang manis-manis. 

Beberapa kebiasaan yang berkembang di masyarakat saat berbuka puasa adalah: meminum air putih, mengkonsumsi buah kurma, meminum kopi, meminum air teh manis hangat, mengkonsumsi es buah, mengkonsumsi makanan manis tradisional - seperti kolak, kue-kue tradisional dan lain sebagainya, dan ada yang langsung menikmati hidangan santap malamnya. Anda termasuk yang memiliki kebiasaan yang mana? 

sumber gambar: resepkokidotid
sumber gambar: resepkokidotid
Pada intinya, memang kita dianjurkan untuk berbuka dengan yang manis, dengan berbagai alasan pendukungnya, seperti: 

1. Makanan manis akan dengan segera mengembalikan energi tubuh. 

2. Makanan manis (kurma) merupakan suatu yang dianjurkan oleh Rasulullah.

3. Memakan makanan manis yang dibuat dengan pemanis alami, bukan pemanis buatan. 

4. Memakan makanan yang manis saat berbuka, terutama kurma, dapat mengatasi gangguan pencernaan. 

Mana yang anda konsumsi saat berbuka puasa menjadi hak atau pilihan mereka yang berbuka, disesuaikan dengan budaha, kebiasaan serta makanan yang tersedia. Yang penting adalah, saat berbuka puasa, hindari sikap berlebihan dan lakukan secara perlahan - tidak terburu-buru, agar puasa kita memberikan manfaat paripurna bagi tubuh kita dan bukan sebaliknya. 

Semoga bermanfaat dan selamat berpuasa.   

Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun