Melihat bagaimana ibu yang membuat perkedel ikan nike ini dengan semangat menggoreng perkedel tersebut, kok air liur sayapun langsung terbit. "Ayo cepatlah kita makan siang, penasaran sekali saya dengan rasa ikan nike ini," ajak saya yang langsung bergegas ke meja makan untuk "menghabisi" perkedel ikan nike yang terhidang di meja.
Rupanya memang rasanya warbiasah lezat, sebelum nasi naik ke piring saja, saya sudah mencoba beberapa potong perkedel. Tambah lagi dan lagi perkedel itu hingga makan siang usai. Menurut informasi, ikan Nike tidak hanya dimasak perkedel saja, ia juga bisa di masak woku, rica-rica dan lain sebagainya.
Mungkin melihat bagaimana saya menikmati ikan duwo ini, pimpinan pesantren pun membekali sekantong plastik perkedel ikan nike. "untuk dinikmati di pesawat ya dan ingat-ingat ikan duwo kalau sudah di rumah." Demikian pesannya.
Wah, hadiah yang luar biasa nih, perkedel ikan endemik nike dari Gorontalo yang memang luar biasa suedap rasanya.
Terima kasih ya Umi Yanti atas upayanya memperkenalkan saya dengan kuliner khas Gorontalo, perkedel ikan (sepatu) nike memang enak bin lezat luar biasa.
Semoga bermanfaat.
Salam,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H