Saya pernah saat mendongeng bersama si Otan di suatu acara, diminta khusus oleh seorang orangtua untuk menasehati anaknya, laki-laki, yang masih kecil (sekitar berusia 6 (enam) tahun) yang sangat kecanduan (addicted) dalam menggunakan HPnya.
"Tolong pak,tolong diberitahu anak saya, kalau selalu main HP itu tidak baik, tidak baik untuk kesehatan, pergaulan dan matanya pak." begitu pinta si Ibu.
Sayapun, dengan bantuan si Otan memenuhi permintaan si ibu itu. Si Anak manggut-manggut saat diberi penjelasan oleh si Otan, tapi saya tidak tahu bagaimana praktiknya setelah anak tersebut berada di rumah dan kembali ke rutinitas kesehariannya.
Setelahnya saya menjadi sangat terheran-heran, mengapa ibu itu sampai minta bantuan kami untuk memberitahu anaknya tentang dampak buruk kecanduan HP. Bukankah sebagai orang tua, ia memiliki hak (baca: kuasa) untuk mengatur apa yang baik bagi anaknya tersebut - termasuk pengaturan menggunakan HP untuk anak-anak seusia anak si ibu itu. Semoga ini menjadi pembelajaran untuk kita semua.
Dengan ICBD ini, kita diingatkan lagi tentang pentingnya cinta (dan semakin cinta) membaca buku. Terlebih untuk kepentingan meningkatnya wawasan anak-anak kita. Peran orang tua masih sangat diperlukan dalam meningkatkan minat dan kecintaan membaca buku anak-anak.
Semoga bermanfaat.
@Kangbugi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H