Mohon tunggu...
Bugi Kabul Sumirat
Bugi Kabul Sumirat Mohon Tunggu... Seniman - author, editor, blogger, storyteller, dan peneliti di BRIN

panggil saja Kang Bugi. Suka nulis, suka ngevlog, suka ndongeng bareng si Otan atau si Zaki - https://dongengsiotan.wordpress.com. 📝: bugisumirat@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berkenalan dengan Pendakwah dari Mengkendek, Tana Toraja

17 Desember 2015   09:52 Diperbarui: 17 Desember 2015   11:32 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Pak Zainal (Berbaju batik) bersama penulis"][/caption]Sebentar saja waktu perkenalannya, hanya obrolan santai selepas salat Jumat, di salah satu mesjid di Kecamatan Mengkendek. Namanya Bp. Zainal Muttaqin, saat itu ia yang memberikan khotbah Jumat di mesjid tersebut. Di halaman parkir, kemudian pak Zainal ini yang menegur kami terlebih dahulu, karena kami singgah salat Jumat dalam perjalanan dari lapangan, sehingga kami memang seperti bukan warga setempat. 

Rupanya pak Zainal ini, yang bertempat tinggal tidak jauh dari mesjid yang kami singgahi salat Jumat itu, bukan asli Mengkendek pun bukan Asli Toraja maupun Sulawesi. Ia adalah perantauan, berasal dari Jawa Timur dan lulusan IAIN Jakarta. Awal mula ditempatkan di Mengkendek karena tugasnya sebagai pegawai Departemen Agama dan itu terjadi kurang lebih 30 (tiga puluh) tahun yang lalu. 

Betul, sudah selama itulah pak Zainal, yang sekarang ini masih menjabat sebagai Ketua MUI Kabupaten Tana Toraja, berada di Tana Toraja dan bahkan beristrikan warga setempat dan beranak-pinak di sana. Pak Zainal merasa bersyukur telah dikaruniai sepuluh orang putra-putri. Pak Zainalpun sudah kerasan dan merasa sebagai bagian tak terpisahkan dari wilayah Mengkendek Tana Toraja. 

"Saya kalau pulang ke Jawa, saya malah jadi merasa asing, karena sudah merasa kampung halaman saya ya di Mengkendek ini." Begitu ungkapnya sambil tetap bercerita dengan ramah. 

Bagi saya, yang berkesan dari perkenalan singkat itu adalah ceritanya tentang pengalaman berdakwahnya selama berada di Tana Toraja sekitar tiga puluh tahunan itu. Berdakwah itu berat, tetapi bila dijalani dengan tekun dan ikhlas, insya Allah, atas ridha Allah, maka semua itu menjadi ringan. 

Buah ketekunan dan keikhlasannya tersebut adalah bahwa pak Zainal ini berhasil menjadi pengasuh/pimpinan sebuah pondok pesantren di Mengkendek – di Jalan poros Makale dan telah dipercaya menjabat ketua MUI setempat selama beberapa waktu. 

Selamat berdakwah terus pak, semoga tetap istiqamah dan tetap bermanfaat bagi masyarakat. 

Salam, 

@Kangbugi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun