Mohon tunggu...
Budiyono Santoso
Budiyono Santoso Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengasuh Pesantren Agung Al Mubarok Malang : Pesantren Entrepreneur | Tafsir Genius

Belajar dan mengajar dengan kasih sayang penuh cinta terhadap anak-anak santri setiap hari agar mereka dapat mengerti apa itu kekuatan Cinta yang sejati. Menjadikan anak santri mandiri, berdiri tegak diatas kaki sendiri, barokah bagi sekitar dan manfaat bagi semua itulah anak yang soleh spritual dan sosialnya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar dari Sang Pakar Metodologi Prof. Dr. Mudjia Rahardjo

29 September 2024   19:38 Diperbarui: 29 September 2024   19:48 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saat ini, saya tengah menempuh studi doktoral di Program Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang, sebuah perjalanan intelektual yang membawa saya pada titik refleksi yang mendalam mengenai hakikat ilmu pengetahuan. Dalam proses ini, saya merasa sangat terhormat mendapatkan bimbingan dari salah satu pemikir besar Indonesia, Prof. Dr. Mudjia Rahardjo, M.Si., CIQnR., CISHR, seorang akademisi terkemuka yang memiliki kepakaran dalam metodologi penelitian, baik kuantitatif maupun kualitatif.

Prof. Mudjia Rahardjo bukan hanya seorang akademisi; beliau adalah figur inspiratif yang selalu menekankan pentingnya ilmu pengetahuan yang bermakna. Dalam suatu kesempatan, beliau memberikan nasihat yang mendalam kepada saya: "Mas Budi harus bermanfaat dengan menjadi dosen, dan ajarkan metodologi penelitian (metpen) kepada mahasiswa." Kalimat ini telah menjadi sebuah amanah dan panduan bagi saya dalam menjalani karier akademis, untuk tidak hanya menjadi seorang pengajar, tetapi juga sebagai penerus ilmu yang mampu memberikan manfaat yang lebih luas kepada generasi berikutnya.

Prof. Mudjia Rahardjo adalah simbol keunggulan akademik yang selalu menekankan pentingnya ilmu pengetahuan yang bermanfaat. Kepakaran beliau dalam riset kuantitatif dan kualitatif memungkinkan beliau untuk memberikan perspektif yang komprehensif dalam dunia akademis. Menurut beliau, penguasaan terhadap kedua pendekatan tersebut sangat penting untuk memahami realitas secara holistik. Dengan demikian, seorang peneliti tidak hanya memahami hubungan statistik dalam data, tetapi juga mampu menggali makna yang lebih mendalam dari fenomena sosial yang ada.

Dalam setiap pengajarannya, beliau selalu mengingatkan bahwa metodologi penelitian merupakan fondasi dari setiap karya akademik yang berkualitas. Penguasaan metpen tidak hanya menjamin validitas data yang dikumpulkan, tetapi juga membentuk cara berpikir yang kritis dan analitis. Menurut beliau, seorang dosen yang baik adalah mereka yang mampu mentransfer pemahaman metodologi kepada mahasiswanya, sehingga generasi peneliti berikutnya mampu menghasilkan penelitian yang tidak hanya relevan, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Sebagai mahasiswa yang berkesempatan belajar di bawah bimbingan beliau, saya mendapatkan pelajaran penting bahwa penelitian bukan sekadar proses teknis, melainkan sebuah proses intelektual yang mendalam. Dalam pandangan beliau, metodologi adalah alat yang esensial untuk membuka wawasan yang lebih luas. Dengan kepakaran di bidang kuantitatif dan kualitatif, beliau mengajarkan bahwa seorang akademisi harus dapat menyeimbangkan antara pendekatan kuantitatif yang terukur dengan pendekatan kualitatif yang mendalam, sehingga mampu menghasilkan penelitian yang komprehensif dan signifikan.

Prof. Mudjia juga memberikan pelajaran bahwa menjadi akademisi yang bermakna berarti mampu menyeimbangkan antara kedalaman teori dan relevansi praktik. Menurut beliau, seorang dosen yang baik adalah mereka yang tidak hanya ahli dalam teori, tetapi juga mampu mengajarkan mahasiswanya untuk memahami bagaimana teori tersebut dapat diterapkan dalam penelitian yang bermanfaat bagi kehidupan nyata. Sebagai dosen, kita harus memastikan bahwa mahasiswa tidak hanya memahami teknik-teknik penelitian, tetapi juga mampu menggali makna dan relevansi sosial dari hasil penelitian mereka.

Dalam dunia akademis, integritas merupakan pilar utama yang selalu ditekankan oleh Prof. Mudjia. Beliau sering mengingatkan bahwa ilmu pengetahuan sejati tidak dapat diperoleh dengan jalan pintas. Setiap penelitian yang baik harus melewati proses yang panjang, mulai dari perumusan masalah, pengumpulan data yang akurat, hingga analisis yang mendalam. Menurut beliau, tanpa integritas, ilmu pengetahuan akan kehilangan maknanya, dan tanpa penguasaan metodologi, penelitian akan kehilangan kredibilitasnya.

Pesan beliau kepada saya untuk menjadi dosen yang mengajarkan metodologi penelitian kepada mahasiswa menjadi sebuah amanah yang saya pegang erat. Saya bercita-cita untuk mengikuti jejak beliau dalam membentuk generasi akademisi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat dalam metodologi dan etika. Dengan menguasai metpen, baik kuantitatif maupun kualitatif, mahasiswa akan memiliki keterampilan dasar yang esensial untuk melakukan penelitian yang bermakna, relevan, dan berdampak bagi masyarakat.

Pengalaman belajar bersama Prof. Mudjia mengajarkan saya bahwa ilmu pengetahuan bukanlah tujuan akhir, melainkan sebuah sarana untuk memberikan manfaat yang lebih luas. Pengetahuan yang tidak diiringi dengan pemahaman mendalam hanyalah informasi yang tidak akan bertahan lama. Oleh karena itu, seorang akademisi harus memiliki komitmen tidak hanya pada penguasaan ilmu, tetapi juga pada penyebaran ilmu tersebut dengan cara yang benar dan bermakna.

Sebagai mahasiswa yang berkesempatan belajar di bawah bimbingan beliau, saya merasa sangat beruntung. Beliau telah memberikan saya teladan nyata bahwa ilmu pengetahuan adalah tentang penguasaan yang mendalam, pemikiran kritis, dan integritas akademik. Dalam setiap langkah perjalanan akademik saya, nasihat beliau selalu mengingatkan saya bahwa "pengetahuan tanpa pemahaman mendalam hanyalah sekadar informasi yang cepat hilang ditelan waktu." Dan lebih dari itu, pengetahuan harus membawa manfaat nyata bagi akademisi, peneliti, dan masyarakat secara luas. Cita-cita saya adalah menjadi seorang dosen yang tidak hanya menguasai metodologi penelitian dengan baik, tetapi juga mampu memberikan kemanfaatan yang nyata bagi dunia akademisi dan masyarakat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun