Mohon tunggu...
Budiyono ChE
Budiyono ChE Mohon Tunggu... Dosen - Pendidik dan Pemerhati Sosial

Senantiasa berbagi untuk kebaikan bersama. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

larangan minum di gelas yang retak

14 Juni 2024   21:39 Diperbarui: 14 Juni 2024   22:01 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

ada mitos larangan minum digelas yang retak sering kali diceritakan Oleh orang tua kita, contohnya bahta minum digelas yang retak dapat menghambat rejeki ataupun sisi finansal seseorang. namun disisi lain ternyata hal ini jg bisa menjadi peringatan yang bermanfaat bagi kita. Peneliti dari University of Plymouth memeriksa 72 gelas bekas dan baru, yang antara lain terdiri dari tumbler, gelas bir dan gelas anggur. Sekitar 7 dari 10 gelas yang diuji positif mengandung unsur timbal atau plumbum dan kadmium di dalamnya. "Kehadiran unsur-unsur berbahaya pada gelas yang mengandung cat dan glasir tersebut memiliki implikasi yang jelas bagi kesehatan manusia maupun lingkungan," kata pemimpin studi, Andrew Turner. Beberapa tes yang dilakukan menunjukkan bahwa kadar timbal pada gelas 1.000 kali lebih tinggi dari ambang batas yang boleh diterima tubuh. Selain itu, kandungan timbal pada gelas tersebut juga diketahui dapat menyebabkan kanker, pelunakan tulang dan masalah pada ginjal. "Ada risiko kesehatan yang ditimbulkan jika menelan kandungan itu dalam waktu lama. Jadi ini jelas merupakan masalah yang harus dipikul oleh industri barang pecah belah internasional sebagai kegawatdaruratan," kata Turner. Atas dasar itu, peneliti meminta para konsumen untuk lebih bijak dalam memilih gelas minum yang hendak digunakan. Jangan terpancing membeli dan menggunakan hanya karena bentuknya yang indah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun