Lift adalah alat untuk mengangkat orang atau barang yang digerakkan dengan tenaga listrik, dapat turun naik, terutama dipakai pada gedung bertingkat. Namun pada masyarakat luas sering mempercayai lantai 4 dan 13 sebagai lantai yang "angker" karena sering dikaitkan dengan peristiwa anomali.
Kepercayaan bahwa lantai 4 dan 13 adalah "angker" merupakan keyakinan bahwa tempat tertentu memiliki sifat mistis atau negatif. Hal ini sering kali didasari oleh mitos atau cerita rakyat yang tidak memiliki dasar ilmiah atau bukti yang kuat. Islam mengajarkan bahwa segala sesuatu di dunia ini diciptakan oleh Allah dan tidak ada tempat yang secara inheren buruk atau angker tanpa kehendak-Nya.
Kepercayaan bahwa lantai 4 dan 13 angker biasanya terbentuk melalui cerita yang diwariskan turun-temurun, media, atau pengalaman subjektif individu. Dalam Islam, sumber utama pengetahuan adalah Al-Qur'an dan Hadis. Kedua sumber ini tidak mendukung kepercayaan pada hal-hal takhayul. Sebaliknya, Islam mendorong umatnya untuk berpikir rasional dan mencari ilmu yang bermanfaat. Oleh karena itu, mempercayai hal-hal yang tidak dapat dibuktikan secara ilmiah bertentangan dengan prinsip-prinsip epistemologi Islam.
Mempercayai bahwa lantai 4 dan 13 adalah angker tidak memberikan manfaat yang jelas, malah bisa menimbulkan ketakutan dan kerugian. Misalnya, menghilangkan lantai tertentu dalam bangunan bisa menyebabkan inefisiensi dalam penggunaan ruang dan sumber daya. Dalam Islam, setiap tindakan dan kepercayaan seharusnya memiliki nilai positif dan memberikan manfaat, baik bagi individu maupun masyarakat. Islam mengajarkan untuk tidak menyebarkan ketakutan yang tidak beralasan dan fokus pada hal-hal yang dapat membawa kebaikan dan kemajuan.
Oleh karena itu, dalam Islam, tidak dianjurkan untuk mempercayai hal-hal yang bersifat takhayul, termasuk kepercayaan bahwa lantai 4 dan 13 dalam bangunan tinggi adalah angker. Sebaliknya, Islam mendorong umatnya untuk mengandalkan ilmu pengetahuan yang rasional dan berbasis pada sumber-sumber yang dapat dipercaya seperti Al-Qur'an dan Hadis. Kepercayaan yang tidak berdasar ini tidak hanya bertentangan dengan prinsip-prinsip epistemologi Islam tetapi juga tidak memberikan manfaat nyata bagi individu maupun masyarakat (Mhd Shaumi Al Anshar).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H