Mohon tunggu...
Budi Sutrisno
Budi Sutrisno Mohon Tunggu... Guru - Guru, Best Writer 2023, pemenang berbagai lomba menulis

Saya seorang guru di Jakarta. Memiliki hobi membaca dan menulis. Beberapa tulisan saya berupa puisi, cerpen, dan artikel telah memenangi sejumlah lomba menulis tingkat nasional.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Menata #UangKita: Transformasi Kebijakan Ekonomi Berkelanjutan melalui Inovasi Generasi Digital

22 Desember 2024   14:45 Diperbarui: 22 Desember 2024   14:46 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

            Dalam upaya melakukan transformasi digital, terdapat beberapa tantangan yang signifikan. Masalah utama yang harus dihadapi adalah kesenjangan digital. Kesenjangan ini ditandai dengan belum adanya infrastruktur teknologi yang merata dan masih terbatasnya akses internet, terutama di daerah terpencil. Problem ini diperburuk oleh adanya disparitas literasi digital yang mencolok antargenerasi.

            Di samping itu, perhatian serius juga diperlukan untuk menghadapi aspek keamanan siber dalam implementasi #UangKita. Masih terdapat kerentanan dalam sistem pembayaran secara daring. Hal ini terlihat dari adanya kasus pencurian data dan berbagai bentuk penipuan digital. Masalah kian bertambah kompleks seiring dengan dinamika regulasi yang terus berubah. Situasi ini telah menciptakan tantangan dalam upaya mengharmoniskan kebijakan, baik di tingkat nasioal maupun global.

Peluang Upaya Pengembangan

           Meski harus menghadapi sejumlah tantangan, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengoptimalkan transformasi digital. Dari segi demografis, kita memiliki populasi usia muda yang melek teknologi. Mereka ini menjadi kekuatan utama kita. Selain itu, penetrasi smartphone ke berbagai wilayah dan segmen masyarakat, serta semangat berbagi informasi—yang notabene merupakan budaya yang kuat dalam komunita digital—memberikan dukungan yang sangat besar kontribusinya.

            Bila kita lihat dari perspektif ekonomi, pertumbuhan pesat e-commerce telah membuka peluang bagi upaya pengembangan ekonomi digital. Hal ini makin didorong oleh besarnya potensi pasar fintech dan dukungan konsisten dari para investor dalam mengembangkan startup digital. Kemunculan teknologi canggih seperti blockchain, AI (kecerdasan buatan) untuk analisis keuangan, dan internet of things untuk mengintegrasikan sistem, makin membukakan peluang yang lebih luas untuk melakukan inovasi di sektor keuangan digital. Tentu saja, hal ini harus diimbangi dengan penerapan program pelatihan yang intensif dan berkelanjutan bagi sumber daya manusia yang mengoperasikannya. Secanggih apa pun perangkat teknologi yang kita gunakan, peran manusia tetap yang paling penting.

Kesimpulan

            Tak dapat dimungkiri, upaya transformasi kebijakan ekonomi berkelanjutan melalui inovasi generasi digital itu memerlukan sinergi dan komitmen yang kuat. Sinergi dan komitmen antara komunita, pemerintah, dan sektor swasta. Gerakan #UangKita bukanlah sekadar gerakan yang menjadi tren di media sosial, melainkan juga berfungsi sebagai katalisator perubahan dalam menciptakan ekosistem ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan.

            Penulis percaya, jika kita melakukan penguatan peran komunita yang dibarengi dengan implementasi kebijakan yang tepat, Indonesia akan melangkah mantap menuju visi ekonomi digital yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan.

Rekomendasi

            Berdasarkan fakta dan analisis dari apa yang penulis paparkan dalam tuliskan di atas, izinkan penulis memberikan sejumlah rekomendasi agar tujuan gerakan #UangKita dapat tercapai secara lebih efektif.

            Pertama, penting bagi kita untuk melakukan penguatan regulasi ekonomi digital. Hal ini mencakup pengembangan kerangka regulasi yang bersifat adaptif terhadap inovasi digital, penetapan standar keamanan transaksi digital, dan perlindungan konsumen dalam ekonomi digital. Kita harus mencegah terjadinya kebocoran data yang merugikan banyak pihak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun