Pekan lalu, Kementerian Keuangan baru saja melakukan launching Surat Berharga Ritel seri 005 (SBR005). Penerbitan salah satu ragam investasi ritel ini dilakukan sebagai pembiayaan APBN untuk mewujudkan APBN 2019 yang sehat, adil dan mandiri. Sebagaimana kita ketahui, dalam APBN 2019, pendapatan negara ditarget sebesar Rp2.165,1 triliun dan belanja negara diperkirakan sebesar Rp2.461,1 triliun. Selisihnya, ditutup dengan pembiayaan anggaran sejumlah Rp296 triliun. Pembiayaan anggaran dilakukan salah satunya dengan menerbitkan SBR005. Penerbitan SBR005 dilakukan setelah sebelumnya Pemerintah sukses menerbitkan SBR004. Dalam SBR004, Pemerintah berhasil menjangkau 34.510 investor, dimana  40,99% merupakan generasi milenial. Pemesanan yang menggunakan gawai mendongkrak pemesan dari generasi milenial yang setiap hari aktif Hal menggunakan gawai.
Bagi investor baru, perlu mengetahui beberapa karakteristik SBR005. Pengetahuan produk ini penting, apakah investor kemudian memutuskan untuk menaruh dananya di SBR, obligasi ritel, saham, deposito, ataupun ragam investasi lain.
Lalu, apa saja yang perlu diketahui oleh calon investor?
- Tujuan Penerbitan
Pemerintah menerbitkan ragam investasi dengan menyasar berbagai kelas dan segmen investor. Semakin beragamnya karakteristik investor, berarti Pemerintah telah memperluas basis investor dan meningkatkan program inklusi keuangan. Semakin luasnya basis investor akan mendukung stabilitas pasar keuangan domestik dan meningkatkan literasi bagi masyarakat untuk melakukan investasi jangka menengah dan jangka panjang. Lebih luas lagi, cita-cita kemandirian dalam pembiayaan pembangunan akan terwujud.
- Ditujukan kepada individu
Sesuai dengan namanya, SBR ditujukan untuk investor ritel yaitu individu atau perorangan Warga Negara Indonesia. Jadi, SBR bukan ditujukan untuk kebutuhan investasi perusahaan.
- Minimal nominal per unit Rp1 juta
Dengan menyasar investor ritel, nilai nominal per unit masih sangat terjangkau yaitu Rp 1 juta. Kelipatan pembelian juga tiap satu juta rupiah. Untuk memastikan bahwa SBR005 tidak didominasi oleh beberapa pihak, setiap pemesan hanya bisa membeli maksimal sebesar Rp3 miliar.
- Tidak Dapat Diperdagangkan
Berbeda dengan produk investasi oblikasi umum, saving bond memiliki karakteristik tabungan, dimana tidak dapat diperdagangkan. Pembeli diharapkan adalah investor yang memiliki idle money hingga jatuh tempo yang ingin menempatkan uangnya pada investasi yang aman. Karena tidak dapat diperdagangkan, dalam berinvestasi di SBR005 tidak akan ada potensi capital gain.
- Fasilitas Early Redemption
Meskipun diharapkan memegang SBR005 hingga jatuh tempo, investor tetap diberikan alternatif apabila tidak ingin memiliki SBR005 hingga jatuh tempo. Investor dapat mengajuakan early redemption tanpa dikenakan redemption cost oleh Pemerintah. Kalau investor butuh uang segera, SBR005 juga bisa menjadi jaminan kepada pihak lain.
- Kupon Mengambang
Jenis kupon dalam SBR005 mengambang dengan tingkat kupon minimal (floating with floor). Hal ini berbeda dengan instrumen oblikasi ritel yang memiliki kupon tetap. Â Tingkat kupon SBR005 akan disesuaikan setiap tiga bulan, berdasarkan suku bunga acuan yang berlaku dengan spread tetap. Suku bunga yang berlaku mengacu pada perkembangan BI 7 Day reserve Repo Rate. Suku bunga tiga bulan pertama akan menjadi acuan tingkat bunga minimal (floor). Kalau periode selanjutnya, apabila penjumlahan suku bunga acuan plus spread lebih rendah dari floor, maka yang diberlakukan adalah tingkat suku bunga floor.
- Suku Bunga Menarik
Kupon SBR005 masih cukup menarik, yaitu sebesar 8,15%. SBR004 memberikan imbal hasil 8,05%, SBR003 sebesar 6,80%, dan SBR002 sebesar 7,5%. Apabila dikurangai dengan pajak 15%, investor masih menerima sebesar 6,928% dimana nilai ini jauh lebih tinggi dari suku bunga penjamainan LPS sebesar 6,75%. Dibandingkan dengan imbal hasil deposito, SBR005 memberikan tingkat bunga yang relatif lebih tinggi.
- Pembayaran Kupon setiap tanggal 10
Kupon dibayar pemerintah setiap tanggal 10 setiap bulannya hingga jatuh tempo.
- Terkena PPh final 15%
Pajak atas kupon dikenakan sebesar 15%, sesuai dengan aturan perundang-undangan terkait perpajakan.
- 11 mitra distribusi (MiDis)
Pembeli dapat memilih membeli SBR005 dari 11 mitra distribusi. Mitra distribusi berasal dari perbankan, perusahaan efek, perusahaan fintech peer to peer lending, dan perusahaan efek khusus.
- Pembelian Mudah
Proses pembelian mudah dan singkat, dengan empat tahap : registrasi, pemesanan, pembayaran dan konfirmasi. Registrasi dilakukan melalui sistem elektronik Midis lalu membuat Single Investor Identification dan Rekening surat berharga via sistem pemesanan online. Kemudian, calon investor memesan berapa jumlahnya dan akan mendapatkan kode pembayaran. Setelah membayar, calon investor akan memperoleh Nomor Transaksi Penerimaan Negara dan notifikasi. Setelah membayar, diberikan bukti konfirmasi kepemilikan SBN ritel via Sistem Elektronik MiDis dan email.Berbagai fitur di atas bisa menjadi referensi bagi generasi milenial yang saat ini sudah masuk dalam dunia kerja dan membutuhkan investasi yang sesuai dengan penghasilan. bagi yang berminat, segera hubungi midis yang sudah ditunjuk. buruan ya karena masa penawaran hingga tanggal 24 Januari 2019.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H