Mohon tunggu...
Budi Sulaeman
Budi Sulaeman Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa

Yakin usaha sampai

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kenali Mereka Lebih Dekat

14 Maret 2018   00:45 Diperbarui: 14 Maret 2018   01:00 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita melihat mereka, kita mengenal mereka, kita pun tau mereka, Bahkan kita berada ditengah-tengah mereka. Tapi, kenapa kita hanya diam dan menutup diri dengan segala ambisi yang tak tentu arah yang pasti.bertindak yang bukan sewajarnya, bertingkah yang tidak seharusnya sehingga kita lupa akan kewajiban sebagai pemuda penerus bangsa.

Budi Sulaeman lahir di Garut, 22 mei 1995 seorang mahasiswa yang sedang melanjutkan studinya di perguruan tinggi swasta  di kota bandung. Beliau juga aktif sebagai aktivis mahasiswa yang bergerak di Sosial Kemanusiaan, 1 Tahun ia menjabat sebagai Presiden Mahasiswa, 2 tahun beliau menjabat sebagai pengurus Organisasi Kemahasiswaan di Himpuan Mahasiswa Islam (HMI) kemudian melanjutkan pengabdiannya sebagai Aktivis dimasyarakat.

Banyak hal yang dilakukan semasa ia menjabat sebagai ketua maupun pengurus di Organisasi kampus maupun Organisasi Eksternal sehingga patut bagi kita untuk mencontoh beliau dengan segala ambisinya membangun sebuah perubahan di Masyarakat.

Saat ini beliau aktif sebagai seorang Aktivis Masyarakat, dan menjadi Relawan Sosial Kemanusiaan sehingga sudah banyak orang yang sudah beliau bantu terutama untuk orang yang sangat membutuhan.

"Saya hidup dari kampung pelosok desa, dan saya pun mearsakan hal yang sama seperti mereka, keterbatasan saya tidak bisa menghalangi segala ambisi yang bisa saya lakukan demi mewujudkan bakti dan cinta kepada sebuah permasalahan dilingkungan masyarakat". Ujarnya.

Sebuah mimpi besar yang beliau cita-citakan adalah bagaimana bisa mewujudkan suatu perubahan dilingkungan masyarakat. Dengan adanya peran dan kontribusi sebagai pengabdi dengan wawasan akademis sehingga tak sedikit orang bisa mengenal beliau. Segala bentuk usaha yang beliau lakukan bukan semata-mata untuk menjadikan dirinya sebagai panggung eksistensi. 

Tapi, sebagai wujud keperdulian sebagai insan pencipta, pengabdi, yang bertanggung jawab demi mewujudkan kemakmuran di Masyarakat dengan wawasan intelktualnya.

"Saya hidup di pelosok desa yang jauh dari keramaian kota, sehingga apapun program pemerintah hari ini belum sepenuhnya kami rasakan." Tuturnya.

"Lemahnya Ilmu pengetahuan di Masyarakat, sangat minimnya SDM dilingkungan Masyarakat desa sehingga tak salah ketika sampai hari ini tingkat pengangguran, kemiskinan, semakin meningkat". Tambahnya

Dari tekadnya yang begitu kuat sehingga rasa optimisme beliau yang dijadikan sebuah modal untuk menciptakan sebuah peradaban baru di Masyarakat. Tentunya inilah contoh bagi kita untuk bisa merasakan dan lebih perduli teradap sesama.

Jika dilihat dari segi aktifitasnya, tentunya beliau berhak menjadi pelopor daerah untuk mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat desa seperti pada umumnya di masyarakat kota.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun