"Siapa menyangka jika siang itu adalah sebuah keterkejutan warga yang tak terduga..dan dalam sekejab kepanikan histeris pilu warga mengiris hati dan pedih..."
Foto yang berhasil diabadikan oleh Umarul Farug pewarta dari kantor Berita Antara ini adalah foto di sebuah rumah warga Desa Sumber Wuluh, Lumajang Jawa Timur.
Tentu banyak hal lain yang tidak terpantau secara menyeluruh atas kejadian alam berupa bencana, yang tidak kita inginkan.
Data dari Badan Riset Aplikasi Penginderaan jauh Badan Riset dan Inovasi Nasional, Nasrul Rokhis sebagaimana dikutip kantor Berita Antara menyebutkan terjadinya kerusakan lahan akibat erupsi Gunung Semeru mencapai 2.417,2 hektar bukaan baru.
Berupa kerusakan hutan 909.8 hektar, lahan terbuka 764,5 hektar, hutan sekunder 243,1 hektar,lahan pertanian 161,5 hektar, ladang 161,2 hektar, perkebunan 77,9 kektar, pemukiman 67,8 hektar dan semak belukar 20,9 hektar serta tubuh air seluas 10,4 hektar.
Berdasarkan data terakhir dari BNPB (Badan Nasioanl Penanggulangan Bencana) per Sabtu, (11/12/2021) pukul 18.00 wib. Jumlah korban meninggal mencapai 46 orang, 9 orang dinyatakan hilang, 18 luka berat dan 11 terluka ringan. Jumlah pengungsi mencapai 9.118 orang  yang tersebar di 3 titik pengungsian yakni kecamatan Pronowijo, Candipuro dan kecamatan Pasirian.
Sementara itu Pemerintah Daerah Jawa Timur bersama Basarnas dan otorita terkait terus mempercepat penanganan erupsi Gunung Semeru melalui penyaluran bantuan dan evakuasi warga.
Erupsi Gunung Semeru yang menutup wilayah utama akses Lumajang Malang berdampak pada ekonomi masyarakat sehingga diperlukan upaya perbaikan melalui anggaran Beaya Tak Terduga atau BTT.
Posko utama tanggap darurat di Lumajang membuka pusat layanan atau call center di nomor 081234570077.
Bantuan Melimpah Posko Peduli