Akan tetapi istilah mudik lebaran baru populer pada tahun 1970-an. Perkembangan ibukota Jakarta yang menjadi pusat perekonomian Indonesia, mendorong masyarakat melakukan urbanisasi besar-besaran.Â
Karena kemajuannya dibandingkan kota-kota lain di Indonesia. Dan juga karena sistim pemerintahan saat itu, era orde baru adalah sentralisasi. Sehingga semua kegiatan ekonomi terpusat di Ibu kota Jakarta.Â
Dan mereka yang telah bekerja memanfaatkan libur panjang untuk pulang ke daerah masing-masing setiap lebaran idul fitri. Karena bisa silahturahmi dengan keluaarga, kerabat maupun tetangga.Â
Dan menjadi momentum eksistensi daerah masing-masing, sekaligus menunjukkan keberhasilannya memperbaiki hidup di perantauan. Dan sekaligus juga, mudik menjadi terapi psikologis memanfaatkan libur lebaran untuk berwisata ke daerah setelah setahun sibuk dengan rutinitas pekerjaan. Untuk memperoleh semangat baru kembali saat masuk dan bekerja lagi !
Naah rasanya opor dan ketupat di dapur Ibu berkurang peminatnya, karena zona merah. Karena Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) soal larangan mudik 2020 hanya berlaku untuk daerah Pembatsan Sosial Berskala Besar (PSBB). zona merah, dan *aglomerasinya. Hingga saat artikel ini ditulis sudah tercatat ada 24 daerah berstatus PSBB.Â
Perlu juga anda tahu Permenhub  Nomor 25 tahun 2020 tentang pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri Tahun 1441 Hijriah dalam rangka pencegahan Covid-19 telah berlaku.Â
Semoga warung langganan tetap buka seperti biasanya. Dan jika ada rezeki juga menyajikan jualan opor ayam, maupun ketupat. Sehingga meski tidak bisa pulang kampung. Tetap bisa menikmati sajian opor maupun ketupat lebaran,meski bukan dari dapur rumah Ibu.Â
Catatan : *Aglomerasi adalah kota atau kabupaten yang telah diperpanjang yang terdiri dari pusat kota yang padat (umumnya kota madya) dan kabupaten yang terhubung oleh daerah perkotaan yang berkesinambungan. Contoh : Jabodetabek, Bandung Raya yang meliputi Kota dan Kabupaten Bandung serta Kota Cimahi, yang menerapkan PSBB pada tanggal 22 April 2020. *Primordial:Â Sebuah pandangan yang memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik tradisi, adat, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertamanya. (Sumber : DetikCom, Kulina Blok)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H