Namun, di tengah kekacauan dan ketidakpastian, masih ada secercah harapan. Karena dalam menghadapi kesulitan, Maya telah menyaksikan ketangguhan komunitasnya. Tetangga memberikan bantuan, orang asing menjadi teman, dan bersama-sama, mereka menemukan kekuatan dalam persatuan.
Maka, ketika air banjir surut dan kehidupan perlahan-lahan kembali normal, Maya menyadari bahwa keindahan musim banjir yang sesungguhnya bukan terletak pada kehancurannya, melainkan pada ikatan yang terjalin di antara manusia. Karena di saat-saat tergelap, cahaya kebaikan manusialah yang bersinar paling terang, menerangi jalan ke depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H