Mohon tunggu...
Budiman
Budiman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Penulis. Menyukai berbagai bidang pekerjaan yang menambah ilmu pengetahuan dan mendapatkan pengalaman.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen || Simfoni yang Deras

18 Februari 2024   13:43 Diperbarui: 18 Februari 2024   13:55 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Turunnya Hujan (Sumber: Pixabay.com/652234)

Namun, di tengah kekacauan dan ketidakpastian, masih ada secercah harapan. Karena dalam menghadapi kesulitan, Maya telah menyaksikan ketangguhan komunitasnya. Tetangga memberikan bantuan, orang asing menjadi teman, dan bersama-sama, mereka menemukan kekuatan dalam persatuan.

Maka, ketika air banjir surut dan kehidupan perlahan-lahan kembali normal, Maya menyadari bahwa keindahan musim banjir yang sesungguhnya bukan terletak pada kehancurannya, melainkan pada ikatan yang terjalin di antara manusia. Karena di saat-saat tergelap, cahaya kebaikan manusialah yang bersinar paling terang, menerangi jalan ke depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun