Mohon tunggu...
Budiman
Budiman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Penulis. Menyukai berbagai bidang pekerjaan yang menambah ilmu pengetahuan dan mendapatkan pengalaman.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Kehidupan Perantauan saat Puasa Ramadhan

10 April 2022   16:07 Diperbarui: 10 April 2022   16:09 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merantau merupakan aktifitas yang biasa di lakukan ketika usia memasuki 19an ke atas atau juga masi di bawah itu, baik laki-laki maupun perempuan. Terkadang tujuan mereka merantau ada yang sama dan juga ada yang berbeda, seperti: Bersekolah (Kuliah), Kerja, Buka Usaha, ataupun sekedar mencoba merantau (tanpa tujuan yang pasti dll.

Merantau apalagi saat masih sendiri memang cukup sulit, tak jarang banyak orang tak kuat dengan ke adaannya dan memilih pulang ke kampung halamannya dan menikah di sana. bagaimana tidak ingin pulang? ketika kita merantau, maka kita harus Mandiri, Tidak boleh cengeng dan harus tahan dengan keadaan yang kita hadapi. apalagi saat bulan Ramadhan, anak-anak rantau yang jauh dari keluarga pasti sangat merasakan hal ini, mulai dari saat Sahur sampai dengan mereke Berbuka Puasa.

Kehidupan  yang harus di jalani saat bulan ramadhan yaitu seperti: Saat ingin tidur mereka harus menghidupkan Alarm supaya terbangun saat yang tepat untuk Sahur dan tidak terlambat, kalau terlambat sahur dan tidak sempat baca doa sahur maka paginya ya ga puasa . . . xixi. Sahur mereka harus masak sendiri, atau kalau ga masak sendiri mereka membeli makanan saat malam untuk subuh/ juga saat ingin sahur tersebut. 

Aktifitas siang mereka harus mencuci piring yang menumpuk, membersihkan rumah dan pakaian yang harus di cuci dengan tangan kosong (karna biasanya rata-rata anak rantau tidak memiliki alat kebersihan rumah yang memadai seperti mesin cuci). mereka menjalani hari dengan bahagia dan ikhlas walaupun tanpa orang terdekat yang menyangi mereka. 

Tiba saat sore menjelang Berbuka Puasa, biasanya anak-anak tersebut kebingungan untuk buka pake apa. . . hihii. Mau beli makanan yang banyak pikir duit nanti cepet habis, mau masak juga terkadang mereka ada juga yang ga tau masak ataupun keadaan bumbu dapur yang tidak mamadai. Jadi, kalau mereka ga masak sendiri ya membeli makanan dengan secukupny saja (asalkan perut terasa kenyang). tapi kalian harus tau, bahwa merantau itu bukan menyiksa diri tetapi membuat kita lebih kuat menghadapi kenyataan hidup. orang-orang yang di rumah (tidak merantau) mereka akan berbeda mental dan mindset (Pola Pikir) dengan yang keluar dari rumah dengan tujuan yang baik. 

Apabila kalian juga ingin merantau, maka niat kanlah dengan baik dan bijaksana. jangan karna marah kepada orang tua atau sanak family maka kalian merantau, itu merupakan tindakan yang salah. Niatkanlah dengan bulat dan tujuan yang pasti, insyaallah apapun tujuan kita saat merantau akan tercapai dengan baik, dan ingat! semua yang kita inginkan akan tercapai dengan berkat kerja keras kita, doa orang tua dan restu serta mukjizat dari Allah SWT (Tuhan semesta alam).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun