Mohon tunggu...
Budi Family
Budi Family Mohon Tunggu... Guru - Love Family

Menulis untuk mempertajam analisis

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Peringatan Hari AIDS Sedunia

10 Desember 2019   08:04 Diperbarui: 10 Desember 2019   08:08 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Menjelang peringatan hari AIDS sedunia setiap tanggal 1 Desember tahun ini, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya banyak diadakan kegiatan terkait dengan momen tersebut. Dari penyuluhan hingga pendataan. Walau untuk tahun ini belum terasa gregetnya. Apakah karena tersaingi dengan banyaknya kasus penyakit yang juga terkategori cukup berat semisal kolesterol tinggi beserta turunannya ataukah karena sudah di anggap biasa sehingga diperingati atau tidak sama saja. Entahlah.

Namun yang jelas, melihat perilaku masyarakat yang semakin bebas dan permisif menjadi lahan yang subur untuk tumbuhnya penyakit penurunan imunitas tubuh tersebut. Tentu hal ini sangat mengkhawatirkan untuk masa yang akan datang. Bagaimana tidak mengkhawatirkan, di saat harus memikul tanggung jawab semisal seorang ayah yang harus bekerja untuk menafkahi seluruh anggota keluarga.

Namun fisiknya tidak mendukungnya. Malahan jika penyakit tersebut sudah kronis menggerogoti tubuh, alih-alih bekerja untuk menafkahi keluarga, berdiri tegak pun sudah tidak mampu dilakukannya. Sehingga yang bisa dilakukannya hanya menggendong tempat tidur alias hanya bisa terbaring di atas pembaringan. Belum lagi dampak yang lain.

Atas fenomena tersebut mungkin ada dua kata yang bisa dilakukan yakni prihatin dan peduli. Prihatin karena kalau sudah seperti kasus di atas, awal mula yang bisa dilakukan adalah ikut terhanyut merasa prihatin. Dan bukan sikap terpuji seandainya mengatakan, "Biarain saja, salah-salah sendiri, biar dirasakan sendiri sakitnya."

Yang ke dua adalah peduli. Untuk yang ke dua ini, mungkin satu orang dengan orang lain bisa berbeda. Ini disebabkan oleh latar belakang masing masing, semisal apakah seorang pemangku bidang kesehatan, dokter dan paramedis atau hanya masyarakat biasa. 

Untuk pemangku bidang kesehatan sudah jelas tugasnya yakni mengkondisikan individu dalam masyarakat yang sakit bisa kembali sehat. Untuk masyarakat biasa, tentu terbatas karena kapasitasnya yang tidak mendukung.

Bahkan kadang ketika berbicara tentang kesehatan sebagai wujud kepeduliannya akan dikatakan sok tahu dan kata yang semakna. Kalau sudah seperti ini, lalu bagaimana mewujudkan kepedulian terhadap bahaya penyakit AIDS tersebut? (Mengutip salah satu iklan transportasi ojol, "Tentu ada jalan.") -----

Penulis : Budi S.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun