Mohon tunggu...
Budi Setiyo Prabowo
Budi Setiyo Prabowo Mohon Tunggu... -

Revolusi Tidak Akan Pernah Terjadi Secara Instan… Hidup itu adalah Gerak. Gerak Itu Maju. Berjuang dan Naik. Jatuh dan Naik lagi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Diklat Online Guru Melek IT (DOGMIT) Oase bagi Kekeringan Pengembangan Mutu Pendidikan

4 Februari 2015   10:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:51 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14210996492077541624

Perkembangan kurikulum pendidikan di Indonesia saat ini mengalami fluktuasi atau kondisi yang tidak menentu, hal ini disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang begitu mudah “mempermainkan” kebijakan pengembangan kurikulum. Pengembangan kurikulum atau lebih tepatnya perubahan kurikulum saat ini merupakan salah satu alasan pemerintah bagi pengembangan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh civitas akademik pada setiap satuan pendidikan. Profesionalisme dan cara mengajar Guru atau Tenaga Pendidik selalu menjadi bahan yang cukup menarik untuk selalu dikaji oleh para pengambil kebijakan, sehingga dengan alih-alih mengevaluasi kinerja guru yang menurutnya kurang optimal akhirnya diperbaiki kurikulum dari periode ke periode selanjutnya. Akan tetapi yang cukup mengherankan adalah tidak hal yang substansial mendasar pada setiap perubahan tersebut, justru yang terjadi adalah membuat guru menjadi tidak nyaman dalam melaksanakan tugas mendidik dan mengajarnya karena harus menyesuikan setiap perubahan kebijakan yang ada. Pada sisi yang lain, justru solusi yang diberikan pemerintah dengan berbagai macam program pembinaan profesionalisme guru juga belum mampu untuk mendorong mutu pendidikan Indonesia menuju lebih baik.

Arcaro (2006:14) menyatakan bahwa model satuan pendidikan atau sekolah bermutu terpadu terdiri dari beberapa pilar yang mendukungnya, yaitu berfokus atau berpusat pada kostumer, keterlibatan secara menyeluruh, pengukuran, komitmen dan perbaikan keberlanjutan. Komponen dari mutu adalah fondasi yang mendasari bangunan program mutu. Keyakinan dan nilai-nilai sekolah akan menentukan kekuatan dan keberhasilan transformasi mutu. Pada saat ini beberapa program yang dijalankan oleh pemerintah belum mampu untuk menyentuh pengembangan mutu secara optimal, sebagai contohnya adalah pada pemanfaatan IT sebagai sarana untuk mendorong agar pendidikan lebih bermutu. Program-program pengembangan kurikulum dan pengembangan kompetensi guru belum melibatkan peran penggunaan IT secara lebih maksimal, masih menggunakan pola-pola lama yaitu dengan pembinaan secara bertatap muka yang membutuhkan waktu, biaya dan tenaga tambahan bagia setiap guru. Hal-hal tersebut tidak jarang justru akan mengganggu proses kegiatan belajar mengajar yang telah dirancang oleh guru sebagai sarana untuk peningkatan mutu kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Diklat Online Guru Melek IT (DOGMIT), dalam hal ini adalah program yang diprakarsai oleh Pak Sukani dapat digunakan sebagai salah satu referensi alternatif pada pengembangan mutu pendidikan secara lebih khusus adalah pemanfaatan teknologi informasi sebagai sarana atau jalannya. Seperti kita ketahui saat ini sangat jarang pengembangan mutu atau model diklat dengan memanfaatkan teknologi IT, sehingga DOGMIT ini sangat penting untuk dikembangkan. Berdasarkan pengalaman yang telah penulis ikuti, maka melalui forum DOGMIT inilah sarana bagi para guru untuk saling bertukar informasi terkait dengan konten materi yang diberikan maupun diluar materi untuk menambah khasanah keilmuan. Setidaknya ada beberapa manfaat yang didapatkan ketika DOGMIT ini kemudian dijadikan sebagai rujukan sarana alternatif pengembangan mutu pendidikan, yaitu :

1.Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat dioptimalkan penggunaannya, karena pada setiap aktifitas kegiatan DOGMIT memerlukan fasilitas IT. Sehinngga para civitas akademika didorong untuk semakin aktif dan kreatif mengembangkan kemampuan bidang IT dengan dibimbing secara berkesinambungan. Melalui pemanfaatan IT secara optimal maka kualitas mutu sebuah satuan pendidikan dapat lebih ditingkatkan.

2.DOGMIT akan dapat mendorong kreatifitas dan kemampuan guru pada aspek pengembangan bahan ajar, karena melalui diklat ini guru didorong untuk memanfaatakan beberapa aplikasi yang ada untuk menciptakan kegiatan belajar mengajar secara lebih menarik dan komunikatif. Adanya kreatifitas guru dan didorong terpenuhinya sarana prasarana sekolah yang memadai, maka kualitas mutu khususnya pada kegiatan belajar mengajar dapat lebih dioptimalkan.

3.DOGMIT mendorong adanya komunikasi aktif antara pengelola dengan peserta. Melalui forum ini peserta dapat saling bertukar informasi maupun bertanya tentang suatu hal yang belum dipahami. Kemudian pola DOGMIT yang tidak memperhitungkan waktu, jarak, tempat, dan waktu memberikan kesempatan kepada guru untuk lebih leluasa menentukan bagaimana guru yang bersangkutan akan mengikuti kegiatan DOGMIT.

4.Melalui DOGMIT setiap peserta didorong untuk aktif dalam memberikan karya, sehingga pada setiap pembahasan materi selalu diberikan penugasa kepada para peserta. Hal ini sangat baik dalam mengetahui serta mengevaluasi pemahaman peserta terhadap materi yang telah diberikan.

Berdasarkan beberapa hal tersebut, maka penulis kiranya menyatakan bahwa DOGMIT ini adalah satu solusi yang cukup efektif untuk mengatasi kebekuan atau keringnya kegiatan pengembangan mutu pendidikan di Indonesia. Melalui DOGMIT inilah para civitas akademika akan dapat memanfaatkan IT sebagai sarana maksimal pada pengembangan profesionalisme dan mutu pendidikan. Semoga kita menjadi insan yang selalu melakukan perbaikan diri (continous improvement) dalam perbaikan mutu yang lebih baik. Tetap Sehat Tetap Semangat, Semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun