Mengapa Kurikulum Harus Berubah
Budi Setia Baskara
Guru SMAN 5 Kota Sukabumi
Dalam implementasi Kurikulum Merdeka, Capaian Pembelajaran menjadi acuan kompetensi dan kriteria yang ingin dicapai dalam sebuah mata pelajaran. Salah satu semangat dalam Kurikulum Merdeka adalah konsep teaching at the right level atau mengajar pada tahapan pembelajaran yang sesuai. Konsep ini mengusung pembelajaran yang disesuaikan dengan tingkat capaian atau kemampuan awalnya.
Profil Pelajar Pancasila adalah luaran jangka panjang yang diharapkan dari kurikulum. Untuk mewujudkannya perlu proses yang konsisten dari fase PAUD sampai jenjang SMA/K. sehingga akan nampak jelas bagaimana kaitan antara kompetensi dalam Capaian Pembelajaran dengan terwujudnya Profil Pelajar Indonesia. Dengan begitu, kita dapat memahami bagaimana implementasinya di kelas nanti.
Pertanyaan mendasarnya adalah, lantas apa itu kurikulum dalam paradigma baru sekarang ini, kemudian bagaimana implementasinya di satuan pendidikan. Atas dasar itu mari kita telusuri satu persatu secara runtut agar nanti bisa bermuara pada paradigma mengapa kurikulum harus berubah.
Kita pahami bersama, bahwa kurikulum merupakan panduan pembelajaran pada satuan pendidikan dimana dapat dimaknai sebagai titik awal sampai titik akhir dari pengalaman belajar peserta didik. Kurikulum itu kompleks dan multi dimensi, kurikulum itu dapat diibaratkan sebagai jantung pendidikan. Sehingga Kurikulum memiliki fungsi sentral bagi pendidikan untuk memandu dalam proses belajar peserta didik, dalam konteks ini akan terlihat dari Komponen Kurikulum yang dikembangkan oleh Ralph Tyler yakni adanya : Tujuan, Konten, Metode/cara, dan Evaluasi.
Untuk itu agar kebutuhan peserta didik selaras dengan tuntutan perkembangan zaman, Kurikulum harus terus dikembangakan atau diadaptasi sesuai dengan konteks dan karaktersistik peserta didik demi membangun kompetensi sesuai dengan kebutuhan mereka kini dan masa depan.
Inilah kunci konsepsi pendidikan yang dikembangkan oleh Ki Hadjar Dewantara yang mengatakan bahwa Pendidikan adalah untuk menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia, maupun sebagai anggota masyarakat. Maka dari itu, demi menuntun kodrat murid-murid kita, pembelajaran termasuk kurikulum yang diselenggarakan juga harus terus menyesuaikan dengan kebutuhan mereka.
Guru harus terus belajar untuk mengikuti dan memahami tren kehidupan murid kita yang tergolong generasi Z dan Alpha. Berbagai penelitian menyampaikan bahwa, mereka sulit dipisahkan dengan media sosial. Kondisi ini dapat dimanfaatkan oleh guru untuk tujuan pembelajaran. Â
Sejatinya, kurikulum dirancang untuk murid. Agar seluruh kompetensi murid yang diharapkan kurikulum terwujud, semua pihak harus berkolaborasi secara maksimal. Misalnya, guru terus belajar memfasilitasi pembelajaran yang sesuai. Orang tua terus memahami perkembangan dan kebutuhan murid. Pemerintah daerah dan pusat, serta semua yang bergerak di bidang Pendidikan juga harus terus mengikuti perkembangan kebutuhan murid.