Mohon tunggu...
Budi Rachman
Budi Rachman Mohon Tunggu... Novelis - Penulis buku, praktisi olahraga, dan penikmat film.

Belajar menulis memaksa saya membaca. Membaca mendorong saya untuk menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lia Eden dan Marx

4 September 2019   21:46 Diperbarui: 4 September 2019   21:52 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekitar lebih dari 15 tahun yang lalu, seorang tokoh religius lokal dari Senen, LIA EDEN, mengklaim dirinya mendapat wahyu dari malaikat Jibril untuk mendakwahkan sebuah aliran kepercayaan baru melanjutkan 3 Agama Samawi: Yudaisme, Kristen dan Islam. Ia juga mengklaim menyatukan agama-agama besar lainnya, termasuk Buddhisme, Hindu dan Jainisme.

Sontak saja deklarasi itu mengguncang Indonesia, Kaum Eden (pengikut Lia Eden) yang memiliki pengikut sekitar 100 orang itu mendapat pertentangan secara logika awam kita.

Yang paling keras menekan mundur agar ajaran Lia Eden ini justru datang dari agama-agama yang telah mapan di Indonesia. Padahal gagasan Lia Eden ini memegang kepercayaan bahwa setiap agama adalah benar, termasuk kelompok agama yang menentang dirinya. Alhasil ajaran Lia Eden tidak pernah keluar dari kisaran Senen dan sekitarnya.

wp1997856-5d6fcded097f360cf20804c2.jpg
wp1997856-5d6fcded097f360cf20804c2.jpg
Padahal, jauh sebelum Lia Eden, sudah ada MARX dan LENIN yang jauh lebih mewabah. Orang ini tidak mendompleng agama apapun untuk mendapat simpati pengikutnya.

Sosialime Marx-Lenin hanya mendeskripsikan dunia berdasarkan realitas teknologis dan ekonomis. Mereka meninggalkan teks-teks kuno dan impian-impian indahnya langit ke tujuh.

Marx dan Lenin lebih tertarik belajar bagaimana mesin uap berfungsi, dan bagaimana sebuah tambang batubara beroprasi, bagaimana kereta api membentuk ekonomi, dan bagaimana listrik mempengaruhi politik.

Marx- Lenin dan para pengikutnya memahami realitas teknologi yang baru, sehingga mereka memiliki jawaban yang relevan atas problem-problem masyarakat industri.

Karena Marxisme begitu mudah dipahami, maka ia segera mewabah ke seluruh penjuru dunia yang mewujud menjadi partai politik yang disebut dengan: Komunisme. Bahkan di Indonesia menjadi tragedi berdarah ketika kaum sosialis mencoba mengubah dasar-dasar diskursus ideologis.

Kenapa Lia Eden gagal, sedangkan Marx dan Lenin berhasil mewabah?

Karena ajaran Lia Eden berpusat pada hari akhir, jiwa, dan akhirat. Barangkali ajaran itu menarik untuk orang-orang sekitarnya saja, beserta keturunannya jika didoktrin terus menerus secara berulang-ulang. Gagasannya tidak bisa memberikan solusi terhadap pria pengangguran di Latvia atau petani miskin di Cilacap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun