"Menulis bekerja untuk keabadian, menulis untuk menyampaikan informasi dan hal-hal penting kepada khalayak umum."Â
Rasanya gak banget deh buat diriku yang malang ini kalau tujuan menulis seperti demikian. Saya hanyalah penulis pemula, yang baru kemarin belajar menulis, namun hari ini berani untuk bersua di media online dalam bentuk narasi tulisan.Â
Saya gak seterkenal Gunawan Mohammad atau Puthut Ea yang tulisan-tulisannya sering menggemparkan media-media, namun bukan berarti saya gak punya hak untuk menjadi penulis. Dalam artian walau masih penulis pemula.Â
Sebagai tipikal orang masih kurang percaya diri dengan tulisan sendiri, bagiku itu sah-sah saja. Menulis hanya sekedar konsumsi sendiri bukan hal yang harus dihujat. Saya yang nulis kok, jadi hak saya dong siapa yang bisa mengonsumsinya.Â
Ada banyak tulisan saya hanya sekedar diri pribadiku saja. Mungkin saja ada yang bertanya, kok menulis hanya untuk dirinya sendiri? Ya, tidaklah masalah dan saya memang senang melakukannya.Â
Bagiku menulis tidak sekedar menyampaikan informasi kepada banyak orang, tetapi menulis bagi saya sebagai bentuk atau cara saya mengungkapkan keresahan. Dan keresahan itu tidak harus dipublikasikan kepada khalayak umum.Â
Entah bagaimana pun alasannya, ketika saya berhasil menyelesaikan tulisan ada perasaan bangga yang saya dapatkan. Walau itu hanya menjadi konsumsi pribadi saya dan menilainya bahwa itu hasil karya saya yang patut saya acungkan jempol.Â
Saya sadar kalau ingin menjadi penulis handal tentu harus berani membagikan hasil tulisan, seorang penulis harus berani dilihat tulisannya oleh banyak orang, entah nanti itu akan dipuji ataupun dihujat. Hingga dengan itulah akan menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki tulisan.Â
Terkait dengan itu, menulis gak melulu harus menyampaikan informasi kepada orang lain. Tetapi menulis dapat menjadi bentuk konstruksi dan cara saya mendefinisikan apa yang telah saya rasakan. Karena bisa saja menulis itu berarti banyak, artinya gak melulu hanya penyampaian informasi semata, tetapi bisa menjadi cara dengan pandangan subjektif yang membuat kita bisa senang dan gak harus untuk dijelaskan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H