Hal yang biasa menyebalkan dengan kondisi saya, ketika terjadi hujan. Mengapa, saat itu tentu saya tidak dapat mengikuti pelajan secara normal sesuai dengan jadwal perkuliahan. Dengan kondisi itulah sehingga ada beberapa pertemuan dalam perkuliahan saya, sempat saya tidak ikuti sesuai dengan jadwal, kerena waktu itu kondisinya sedang hujan dan saya tidak dapat mengikuti perkulian di kebun seperti sebelumnya saat cuacanya membaik. Dan apa yang saya lakukan, saya hanya mengabsen tetapi tidak sesuai jadwal dan menerima materi belakangan saja dalam betuk file.Â
Di moment pandemi ini juga, saya dihadapkan pada kondisi untuk dapat membantu orang tua dirumah. Bekerja dalam bidang pertanian yakni produksi gula merah, telah menjadi kegiatan rutinitas yang setiap harinya saya lakukan.Â
Dengan itu, manajemen waktu saya untuk mengatur waktu dalam hal bekerja dan kuliah, mestinya harus saya atur dengan baik. Saya menyadari bahwa kondisilah yang menentukan keadaan, dengan kondisi saya terbatas itu sehingga membuat saya berfikir untuk dapat keluar dari masalah-masalah tersebut. Alhasil, saya pun dapat mengikuti kondisi perkulian secara online dengan baik meskipun dihadapkan pada kondisi dengan berbagai keterbatasan.Â
Saya teringat dan mungkin itu tidak akan terlupakan. Dalam salah satu webinar ETOS ID, ada kata yang sangat memotivasi diri saya. Dalam kata bijak itu dikatakan bahwa "etoser itu tidak baperan, tapi berberan". Kata-kata sangat memotivasi bahwa kita sebagai etoser harus berperan bukan baperan. Bagi saya, bukan hanya etoser tetapi pemuda, harus berperan bukan baperan. Karena jika pemuda tidak berperan ditengah kondisi hari ini atau tidak mampu berfikir ditengah situasi dunia yang terjadi, maka mereka hanya tergilas dengan perkembangan dunia yang begitu cepat.Â
Sebagai seorang mahasiswa, tentu saya tidak mengabaikan untuk tidak  terlibat dalam kegiatan organisasi. Selama pandemi melanda, saya pun masih menyempatkan untuk dapat berkontribusi dalam setiap kegiatan-kegiatan organisasi. Bagi saya, kenapa tidak mesti dapat kita jalankan antara kuliah, organisasi, kerja dan prestasi. Sehingga sewaktu-waktu juga, saya ke tempat kampus saya dalam menjalankan kegiatan-kegiatan organisasi.
Oleh karena itu, biarlah pandemi ini menjadi pelajaran bagi kita, belajar untuk dapat mendiri, belajar untuk dapat berfikir kreatif dan belajar mengatasi segala problem yang terjadi. Kita sebagai generasi milenial harus dapat menyambut dan berperan ditengah perkembangan tekhnologi dan infomasi yang begitu cepat. Pemuda adalah pemimpin masa depan, karena itu manfaatkanlah masa muda kita agar kita menikmati hasilnya di masa tua nanti.Â