Naturalisasi pemain sepakbola sudah umun terjadi di semua negara negara di dunia, termasuk di Indonesia. Semua mempunyai tujuan yang sama, supaya Timnas sepakbolanya jadi lebih bagus dan lebih tangguh. Proses naturalisasi sendiri pasti melalui tahapan yang ketat, menyangkut kwalitas , motivasi, bahkan mungkin rasa nasionalisme yang baru terhadap negara yang akan dibelanya. Syarat - syaratnya tentu berat dan tidak sembarangan pemain bisa berganti kewarganegaraan, nah yang sudah lolos naturalisasi tentu sudah memenuhi kwalifikasi yang di syaratkan tersebut. Pemain naturalisasi ini tentu menyadari bahwa ia mempunyai hak dan kewajiban serta tangggung jawab terhadap negaranya yang baru. Itu adalah konsekwensi yang harus mau ia terima.
Disemua negara yang telah menaturalisasi pemain, biasanya pemain tersebut seringkali menjadi elemen yang penting dalam timnasnya. Ia diharapken mampu memberi kontribusi lebih dari pemain lokalnya. Artinya ia harus siap bila negara membutuhkan tenaganya untuk timnas. Sehingga hampir semua pemain naturalisasi akan dimainkan dalam pertandingan pertandingan yang dilakoni timnasnya. Lalu bagaimana dengan pemain naturalisasi di Indonesia ?
PSSI periode dulu pernah mengambil kebijakan naturalisasi pemain, yang tujuannya tentu untuk memajukan timnas kita, tapi apa hasilnya sampai sekarang ? Â Saya kira mereka belum punya kontribusi yang berarti bagi timnas kita. Dipanggil untuk TC timnas pun mereka tak muncul, ada apa ini ? Seharusnya mereka sadar akan konsekwensi menjadi pemain Indonesia. PSSI sebagai federasi resmi sepakbola di Indonesia seharusnya berani meminta kewajiaban untuk membela timnas kepada para pemain naturalisasi ini, kalaupun ada pihak-pihak termasuk kub yang menghalang-halangi bergabungnya pemain naturalisasi ini ke timnas, ya harus di tuntut, karena mengabaikan kepentingan negara. Dan pemerintah juga harus bertindak, bukan hanya diam saja.
Lalu apa sebenarnya tujuan PSSI periode yang dulu ( jamannya NH ) menaturalisasi pemain, Â untuk kepentingan siapa ? Apa sebenarnya untuk kepentingan klub-klub tertentu, atau untuk negara ? Â Besar kemungkinan ada pihak-pihak yang menghalangi pemanggilan pemain naturalisasi ini. Dipanggil untuk kepentingan negara nggak boleh, tapi kalau bermain untuk klub luar malah boleh. Â Aneh. Kalau dibilang tak nasionalis marah, tapi untuk membuktikan rasa nasionalismenya ( melalui sepakbola tentunya ) nggak mau. Â Aneh. Atau mau gabung sama timnas tandingan yang dibentuk oleh orang-orang yang ngaku-ngaku PSSI yang tidak diakui AFC dan FIFA ? Â Aneh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H